Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12.384 Unit Rusunawa Dikelola Perumnas

Kompas.com - 04/12/2015, 07:57 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjuk Perum Perumnas (persero) untuk mengelola unit rumah susun sewa (rusunawa). Karena jumlahnya cukup banyak yakni 12.384 unit, pemerintah mengalihkannya secara bertahap.

"Tahap pertama akan dialihkan sekitar 45 twin block atau setara dengan 4.320 unit hunian rusunawa, lainnya menyusul. Tentunya nantinya juga akan ada pembangunan-pembangunan baru ke depannya," ujar Direktur Utama Perumnas Himawan Arif di Kementerian PUPR, Kamis (4/12/2015).

Hunian yang dialihkan pada tahap pertama ini, kata Himawan, merupakan rusunawa yang sudah siap fasilitas dan prasarananya. Dengan demikian, Perumnas hanya perlu mencari penghuninya.

Pengelolaan rusunawa, lanjut dia, merupakan salah satu fokus kerja Perumnas selama 30 tahun. Tarif sewanya akan disesuaikan berdasarkan tingkat pendapatan di masing-masing daerah.

Di derah yang penduduknya berpendapatan cukup tinggi, tarif sewa atau biaya untuk mengelolanya tidak perlu menunggu subsidi.

Sebaliknya di daerah yang kemampuan penduduk untuk sewanya rendah, sementara biaya kelola tinggi, mungkin nanti diadakan rencana alokasi Public Service Obligation (PSO) dari Kementerian PUPR.

Tugas Perumnas

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 83 Tahun 2015, ada empat tugas Perumnas. Pertama, menyediakan pembangunan dan pemukiman bagi masyrakat berpenghasilan rendah (MBR) baik rumah susun maupun rumah tapak.

Kedua adalah sebagai bank tanah. Keberadaan tanah nasional bisa menjaga stabilitas harga tanah keseluruhan. Dengan demikian, harga rumah juga tidak naik terlalu tinggi.

Tugas ketiga adalah manajemen properti dan aset.

"Ini yang sekarang sudah dimulai. Selama 10 tahun, Perumnas sebagai pengembang biasa. Nah, sekarang mulai dengan Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono), menarik lagi tugas Perumnas sebagai national housing agency atau pelaksana tugas," jelas Himawan.

Tugas Perumnas ke empat adalah memperbesar kapasitas. Perumnas bisa ditunjuk sebagai off taker dalam menstabilisasi harga dan memperbesar kapasitas bekerjasama dengan pengembang di daerah-daerah untuk kebutuhan pasokan yang jumlahnya lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com