TANGERANG, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, DPD REI Banten mulai mencanangkan kelanjutan program pembangunan rumah rakyat di Provinsi Banten.
Setelah mampu membangun 22.000 unit, organisasi ini menargetkan dapat merealisasikan 6.700 unit rumah tahun depan.
Oleh karena itu, DPD REI Banten berencana akan membangun lebih banyak rumah subsidi. Bahkan rumah subsidi itu akan dijadikan prioritas pembangunan pada 2016.
"Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) akan jadi concern kami," imbuh Ketua DPD REI Banten, Soelaeman Soemawinata, saat memberikan sambutan pada Rakerda REI Banten 2015, di Serpong, Senin (30/11/2015).
Tak hanya itu, DPD REI Banten juga akan mulai melakukan pemerataan pembangunan perumahan di wilayah Banten lainnya seiring instruksi langsung dari Gubernur Banten, Rano Karno.
Permintaan itu tak terlepas dari rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Banten Selatan berupa Jalan Tol Serang Timur-Panimbang sepanjang 80 km.
Adapun wilayah Banten Selatan yang akan digarap adalah Maja, Serang Timur, dan Parung Panjang. Menyusul masuknya beberapa pengembang ternama macam Ciputra Group, Sinarmas Land Group, dan Hanson International.
"Tahun 2016 nanti kita sudah punya rencana membangun 3.000 rumah di Maja, 3.000 unit di Serang Timur, dan 700 unit di Parung Panjang," ungkap Soelaeman.
Soelaeman menambahkan pembangunan itu akan melibatkan bantuan dari Himpunan Pengusaha Wilayah Serang Timur (Hipwis).
Menurutnya kini sudah ada tiga perusahaan yang berkontribusi pada pembangunan rumah FLPP dan non-subsidi.
Maja
Salah wilayah Banten Selatan yang makin dilirik adalah kawasan Maja. Belakangan Maja kian santer diperbincangkan, pasca raksasa properti, Ciputra Group mengembangkan Citra Maja Raya.
Kawasan hunian ini dikembangkan dengan konsep Kota Mandiri berbasiskan Transit Oriented Development (TOD) dengan perencanaan pengembangan mencapai 2.000 hektar.
Di dalamnya terdapat permukiman dan sentra bisnis, serta terintegrasi dengan aksesibilitas dan moda transportasi kereta api commuter line, jalan provinsi dan jalan nasional dari dan menuju ke Jakarta.
Saat ini, harga lahan di kawasan Maja sudah menembus level Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta per meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.