Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Karawaci Raih Pendapatan Kuartal Ketiga Rp 6,8 Triliun

Kompas.com - 30/11/2015, 19:34 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) raih pendapatan Rp 6,8 triliun, meningkat 10 persen year on year (YoY) dan EBITDA sebesar Rp1,8 triliun. Angka itu meningkat 7 persen YoY untuk periode sama tahun lalu.
 
Demikian dipaparkan Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, dalam laporan keuangan sembilan bulan tahun 2015. Dia mengatakan capaian kinerja perusahaan pada kuartal ketiga itu menvalidasi model bisnis terintegrasi dalam kondisi penuh tantangan saat ini.

"Kami senang hasil keuangan sembilan bulan tahun ini menunjukkan daya tahan perusahaan. Kuncinya adalah tetap fokus dan menerapkan strategi untuk terus memperkuat bisnis inti kami," ujar Ketut dalam siaran pers di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Ketut menambahkan bahwa hasil keseluruhan LPKR selama periode kuartal ketiga tahun ini adalah refleksi dari komitmen model bisnis perusahaan. Sejauh ini, pra-penjualan sektor properti mencapai Rp 2,9 triliun atau sekitar 73 persen dari target revisi setahun 2015 sebesar Rp 4 triliun.

Selama periode tersebut LPKR berhasil meluncurkan enam proyek propertinya. Keempat proyek itu ada di Lippo Cikarang, sedangkan dua lainnya di Manado, Sulawesi Utara, dengan tingkat penjualan rata-rata 90 persen.

Pendapatan recurring untuk LPKR juga terus tumbuh. Perusahaan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 18 persen YoY menjadi Rp 4 triliun atau sebesar 59 persen dari total pendapatan konsolidasi untuk periode sembilan bulan tahun ini.

"Kami terus berupaya meningkatkan efisiensi biaya dan memperluas recurring business untuk dapat lebih bertahan dalam siklus pasar properti. Prospek jangka pendek tetap penuh tantangan karena permintaan berkurang dan adanya faktor ketidakpastian di bidang makro ekonomi. Namun, kami percaya prospek jangka panjang pasar properti di Indonesia tetap sangat menarik," katanya.

Pelemahan rupiah

Adapun divisi kesehatan melaporkan pertumbuhan stabil. PT Siloam Hospitals International Tbk (SILO) melaporkan pertumbuhan Pendapatan Kotor Operasional (GOR) sebesar 25 persen menjadi Rp 3 triliun. Sementara itu, EBITDA tumbuh sehat sebesar 33 persen menjadi Rp 412 miliar.

Sementara itu, untuk penerimaan pasien rawat inap naik sebesar 28 persen, sedangkan kunjungan rawat jalan tumbuh sebesar 27 persen. Laba bersih setelah pajak untuk periode sembilan bulan tahun 2015 sebesar Rp 68 miliar. Angka itu meningkat signifikan dari tahun
lalu.

Ketut memaparkan, pendapatan dari divisi bisnis urban development juga meningkat 13 persen YoY menjadi Rp1,9 triliun. Capaian itu terutama ditopang oleh pendapatan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang meningkat 11 persen YoY menjadi Rp1,5 triliun.

"Pendapatan itu dari divisi perumahan, rumah toko serta apartemen naik sebesar 127 persen menjadi Rp842,9 miliar dari Rp371,8 miliar. Ini mewakili 57 persen dari total pendapatan," ujar Ketut.

Selain itu, pendapatan untuk divisi bisnis Large Scale Integrated menurun sebesar 17 persen YoY menjadi Rp890 miliar. Pengakuan pendapatan untuk Kemang Village berdasarkan tingkat penyelesaian konstruksi menurun menjadi Rp229 miliar pada periode sembilan bulan tahun ini dari Rp 627 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Dia mengakui, perlemahan kurs rupiah terhadap dollar AS di luar perkiraan telah berdampak negatif terhadap laba bersih perseroan. Akibatnya, lanjut Ketut, untuk periode sembilan bulan tahun ini terdapat kerugian nilai tukar mata uang asing yang belum terealisasi sebesar Rp786 miliar (kurs 1 dollar AS = Rp14.657).

"Dimana tingkat lindung nilai obligasi perusahaan pada kurs Rp 13.200 sampai Rp 13.500. Ini mengakibatkan laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp 66 miliar," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau