Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak Perkawinan Dua Raksasa Hotel Dunia

Kompas.com - 17/11/2015, 12:08 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak pertanyaan penting menyangkut rencana pengambilalihan raksasa hotel internasional, Starwood Hotels & Resort Worldwide (Starwood) oleh sesama raksasa lainnya, Marriott International.

Pertanyaan tersebut adalah, bagaimana nasib para investor, bagaimana pula pelanggan setia pemegang kartu Marriott Rewards (MR) dan Starwood Preferred Guest (SPG)?

Bukankah pemegang MR dan SPG ini merasa bangga menjadi bagian dari Starwood karena nilai dan prestisenya?

Satu yang pasti, kepastian akuisisi Starwood oleh Marriott telah mematahkan spekulasi kemungkinan Wyndham, InterContinental Hotels Group (IHG), dan Hyatt masuk dalam pusaran akuisisi.

Di sisi lain, banyak pelanggan setia yang patah hati atas aksi 'pencaplokan' ini. Pasalnya, mereka demikian mencintai Starwood sebagai merek global independen.

Namun begitu tak sedikit pula yang mengatakan bahwa Marriott dan Starwood telah menempuh langkah bisnis cerdas dan jitu.

starwood Lobi hotel dilapisi dengan batu giok berwarna putih asli Afghanistan dan batu macan Brazil.
Konsultan travel Ben Schlappig, mengulas berita besar perhotelan abad ini dalam artikel yang dipublikasikan beberapa jam setelah pengumuman rencana akuisisi senilai 12,2 miliar dollar AS, pada Senin (16/11/2015).

Menurut konsultan yang karib disapa Lucky ini, berkawinnya kedua bendera itu sebagai langkah cerdas tak lain karena selama beberapa tahun terakhir Starwood berkinerja buruk, sehingga berpotensi ditinggalkan pasar.

Hampir selusin merek global yang dinaunginya, tetapi hanya sedikit yang fokus menggarap pasar khusus atau spesifik. Sebaliknya, merek-merek tersebut kebanyakan hanya sekadar merek "gaya hidup" yang juga banyak disajikan pemain lainnya.

Sementara di sisi lain, Marriott tidak benar-benar menjadi penguasa pasar yang baik, khususnya di pasar spesifik dan eksklusif. Sebut saja Courtyard, Residence Inn, dan Fairfield. Merek-merek ini dinilai tidak mengurat akar atau legendaris.

Lucky melanjutkan, kalaupun Hyatt atau bendera lain mempersunting Starwood, tidak akan terlihat sinergi di antara keduanya. Ini mempertimbangkan Hyatt juga bukan pemain yang baik di sektor jasa khusus.

www.marriott.com Marriott Sochi Hotel merupakan hotel perdana yang dikelola Marriott International di Rusia.
Namun, ketika Marriott secara tida-tiba memiliki lebih dari 30 merek hotel eksklusif, ini merupakan sebuah pencapaian "gila". Terlebih bila merek-merek Marriott dan Starwood digabungkan.

Isu berikutnya adalah apa yang akan terjadi pada program MR dan SPG?

Jika ada satu program yang masih tersisa, Lucky memprediksi, program itu hanyalah MR, mengingat jumlahnya dua kali lebih besar dari SPG.

MR dan SPG adalah dua program yang jauh berbeda. Baik dari segi manfaat, poin, dan juga struktur program. Jadi, sangat tidak mungkin kedua program ini akan berubah dalam semalam.

Jadi, ada kemungkinkan MR dan SPG akan terus berlanjut secara independen seperti halnya Ritz-Carlton Rewards (RR) dan MR, meskipun RR merupakan bagian dari portofolio Marriott.

execdigital Lobi Hotel St Regis, Shenzhen, Tiongkok.
"Mungkin ada manfaat terpisah dari properti Starwood dan Marriott. Keduanya bisa terus dioperasikan agak independen, dengan beberapa manfaat timbal balik antara kedua kelompok," jelas Lucky.

Sementara dari sudut pandang bisnis, Lucky melihat ada sinergi antara keduanya. Tidak seperti kasus-kasus pengambilalihan hotel pada masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com