LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi proyek pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. Jika dihitung sejak kunjungan pertamanya pada pencanangan pertama proyek ini April silam, kunjungan ini adalah untuk ketiga kalinya.
"Supaya kita ingat semuanya. Saya ke sini sudah tiga kali. Ini yang ketiga, karena progress atau perkembangan tiap hari, tiap minggu, tiap bulan saya melihat, baik itu masalah ganti rugi lahan, atau masalah pekerjaan lapangan, terus kita pantau," ujar Jokowi saat kunjungan di lokasi proyek, Jumat (6/11/2015).
Ia melanjutkan, saat pertama kali datang untuk meresmikan pencanangan pertama, lahan sekitar proyek tol tersebut masih berupa hutan karet. Pada kunjungan kedua, Jokowi menilai lahan mulai terbuka.
Pada kunjungannya hari ini, Jokowi melihat jalan bebas hambatan itu mulai dicor. Ia berharap, pengerjaan ruas tol ini bisa selesai dalam kurun waktu 2,5 tahun.
Jokowi mengatakan, proyek tersebut dikerjakan oleh empat badan usaha milik negara, yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.. Keempatnya membangun empat seksi berbeda, yakni jika pada ujung Bakauheni-Sidomulyo dikerjakan oleh PP, Sidomulyo-Lematang oleh Waskita, Kota Baru-Gunung Sugih oleh Adhi Karya, dan Gunung Sugih-Terbanggi Besar oleh Wika.
Dengan pembagian kerja seperti itu, lanjut Jokowi, proses pembangunan akan semakin cepat. Cara lainnya adalah dengan membangun saat sebagian tanah sudah dibebaskan tanpa menunggu seluruh lahannya bebas.
"Semuanya akan mempercepat proses pengerjaan jalan tol oleh BUMN, tentu saja bekerja sama dengan PUPR dan yang lebih penting pembebasan oleh pemerintah daerah (pemda). Itu sangat membantu sekali," jelas Jokowi.
Adapun proyek ini memiliki surat izin mulai konstruksi dai Badan Penyedia Jalan Tol sejak 28 Mei 2015. Pengerjaannya sendiri sudah mencapai satu kilometer dari total 140 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.