Apartemen bertajuk The Palm Regency ini dirancang sebanyak 1.138 unit dalam dua menara. Tipikal unit yang ditawarkan seluas 23,5 meter persegi hingga 60 meter persegi.
Untuk mendapatkan unit-unit tersebut, konsumen hanya harus merogoh kocek sekitar Rp 300 jutaan tipe terkecil, dan Rp 891 juta untuk tipe terluas.
Chief Executive Officer Moizland Chandra Goetama menjelaskan, dikembangkannya The Palm Regency, karena permintaan pasar demikian tinggi. Dengan patokan harga Rp 13 juta per meter persegi, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pasar yang disasar.
"Kami punya prinsip akan bermain di kelas menengah dan menengah atas. Karena ceruk pasar ini paling besar. Mereka benar-benar membutuhkan hunian. Dan ini momentum yang tepat," jelas Chandra kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2015).
Sejatinya, aku Chandra, The Palm Regency sudah dipersiapkan sejak lima tahun lalu. Baru direalisasikan tahun ini. Targetnya, pengoperasian apartemen pada awal 2019.
"Progres pembangunan diupayakan sesuai target. Karena ini proyek perdana yang akan jadi rekam jejak," timpal Chief Marketing Officer, Randy Widjaja.
Moizland sendiri saat ini tengah menjajaki lahan-lahan di Depok, dan dalam kota Jakarta untuk diakuisisi.
Menurut Chandra, lahan-lahan tersebut akan dikembangkan sebagai apartemen dan perkantoran komersial. Berbeda dengan The Palm Regency, proyek baru tersebut lebih membidik pasar kelas atas.
"Saat ini kami menargetkan landbank seluas 15.000 meter persegi," tutup Chandra.