Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kota Mapan Catat Pertumbuhan Harga Properti 10 Persen

Kompas.com - 03/11/2015, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor properti komersial di kota-kota besar mapan seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung atau established cities, dianggap paling berkembang. Proyek-proyek yang dibangun didominasi properti bertingkat atau high rise dan modern.

Hal tersebut telah dimulai sejak awal tahun 1990-an dengan pertumbuhan harga jual dan sewanya mencapai 10,17 persen atau cenderung stabil.

"Selama kuartal ketiga 2015, harga jual dan sewa properti relatif stabil dibanding kuartal sebelumnya. Seiring menurunnya tingkat permintaan pada periode tersebut," ujar Director Advisory Services Coldwell Banker Commercial Tommy Bastamy di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Harga sewa rerata untuk perkantoran di setiap kota adalah Rp 176.600 hingga Rp 375.600 per meter persegi per bulan. Sedangkan harga sewa rerata untuk ruang ritel atau pusat belanja menyentuh level Rp 343.600-Rp 718.500 per meter persegi per bulan. Sementara harga sewa apartemen adalah Rp 16.531.000-Rp 27.474.100 per tahun dan hotel Rp 643.300-Rp 1.859.400 per malam.

dokumentasi APLN Podomoro City Deli Medan
Segmen pasarnya cukup beragam, yakni mulai dari kelas menengah ke bawah hingga kelas atas. Di kota-kota mapan tersebut, kata Tommy, semua sektor properti komersial seperti perkantoran, ritel, apartemen dan hotel memang tumbuh pesat dengan area tangkapan hingga luar kota.

"Jakarta masih menjadi kontributor terbesar dalam memasok properti untuk kota-kota mapan yakni lebih dari 70 persen," tanddas Tommy.

Sementara proyeksi 2016, lanjut Tommy, mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, Indonesia akan mengalami penguatan. Ekonomi diperkirakan akan tumbuh antara 5,3 persen- 5,4 persen pada tahun 2016. Dengan demikian, sentimen positif terhadap pasar properti akan terjadi pasca membaiknya perekonomian.

Dok. Padma Hotel Bandung Kamar di Padma Hotel Bandung
Meski begitu, menurut Tommy, tingkat hunian dan penjualan masih akan mengalami penurunan sehubungan dengan belum pulihnya tingkat permintaan dan besarnya tambahan pasokan baru di kota-kota. Tambahan pasokan yang cukup besar dalam satu sampai dua tahun kedepan terutama berasal dari sektor perkantoran dan apartemen.

"Pengembangan properti melalui skema kerjasama antara pemilik lahan dan pengembang akan lebih umum terjadi sejalan dengan tingginya harga lahan di kota-kota mapan tersebut," cetus Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau