Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artis "Gangnam Style" Tersangkut Sengketa Properti

Kompas.com - 23/10/2015, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - PSY, musisi dan artis Korea Selatan yang beken dengan "Gangnam Style" dikabarkan terlibat masalah kepemilikan properti. Aset propertinya kini dijadikan sebagai kafe dengan nama Takeout Drawing Cafe di sekitar Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Sengketa muncul setelah PSY ingin merenovasi propertinya dan membuat kafe tersebut keluar dari sana.

"Pemilik gedung ini, seperti semua orang tahu, adalah PSY. Bagiku, ia bukan pemilik gedung yang baik," ucap pengusaha kafe Takeout Drawing, Choi Soyeon.

Ucapan itu keluar setelah PSY ingin menyingkirkan bisnis kafe Takeout Drawing dari gedung miliknya. Awalnya, Choi dan dua seniman lainnya menemukan ruang terbuka, yang mereka sebut Takeout Drawing, sebagai sebuah ruang budaya dan galeri seni.

Selama 10 tahun, gedung tersebut berpindah kepemilikan selama dua kali, dan pemilik yang sekarang adalah PSY. Menurut pengacaranya, PSY ingin merenovasi gedung dan "mengusir" pemilik kafe Takeout Drawing.

Di dalam kafenya sendiri terdapat sebuah bar kopi dan beberapa tempat duduk membentuk perimeter. Membentang di tengah ruangan terdapat buku-buku langka dari banyak penerbit Korea yang terjajar rapi di beberapa rak. Hal tersebut sangat berbeda dengan kafe lainnya seperti Starbucks.

"Aku juga menyukai Strabucks, tapi akan lebih bagus jika memiliki kafe dengan tipe berbeda yang bisa memanfaatkan ruang seperti kami," kata Choi.

www.designboom.com Gedung "Gangnam Style" di Chungha, Korea Selatan, ini diperbarui dengan mengganti tampilan "kulit luar"-nya dengan LED warna warni.
Choi melanjutkan bahwa kemunculan ide membuat jaringan massal kafe adalah karena pemiliknya ingin Takeout Drawing populer dan menjadikannya bisnis waralaba.

Menurut pengacara PSY, K.S. Chong, masalah yang terjadi sebetulnya sederhana. PSY yang notabene merupakan pemilik gedung bisa melakukan apa saja terhadap gedung itu, namun sang seniman pemilik kafe Takeout Drawing menolak untuk pindah, padahal mereka telah membuat kesepakatan dengan pemilik gedung sebelumnya bahwa mereka akan pindah pada 2013.

"PSY ingin mereka pergi secara baik-baik. Dia menawarkan uang kompensasi, tetapi mereka menolak. Hal itu membuat PSY sangat frustrasi," ungkap Chong.

AFP PHOTO / ED JONES Bintang pop Korea, Psy (tengah), tampil dalam pembukaan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Jumat (19/9/2014).
Sengketa itu kini masuk ke tahap pengadilan. Para seniman kafe Takeout Drawing bahkan melakukan unjuk rasa untuk bisa menyelamatkan tempat mereka. Di lain pihak, PSY, melalui pengacaranya mengajukan gugatan kepada para seniman dengan tuduhan pencemaran nama baik terkait fitnah lewat media online.

Menanggapi hal tersebut, para seniman juga menyiapkan gugatan balik untuk PSY dengan tuduhan melanggar hak tinggal mereka. Mereka mengatakan bahwa saat ini sedang berusaha membuat lompatan lebih besar terkait industri kreatif yang mulai muncul di kota-kota besar.

"Kami pikir suatu keharusan bagi kami untuk menanggapi dan menghadapi isu ini. Karena meski kita pindah atau keluar, hal ini bisa terjadi lagi dan lagi," tegas Choi.

Gentrifikasi

Apa yang Choi bicarakan merupakan sebuah gentrifikasi atau keadaan ketika ada perpindahan penduduk dari kelas ekonomi menengah ke wilayah kota yang buruk keadaannya atau baru diperbaiki.

Menurut broker lokal, Leo Song, sebuah toko dengan kondisi kurang baik di lingkungan kafe Takeout Drawing sekalipun memiliki harga tiga kali lebih besar dibanding tiga tahun lalu.

"Restoran-restoran baru, kafe, dan toko-toko baju mulai bermunculan di area ini," kata Song.

Namun kini, lingkungan itu tak ubahnya seperti kampung para artis atau seniman yang aneh dan unik, layaknya distrik Gangnam yang membuat nama PSY menjadi terkenal seperti sekarang.

Wajah kota Seoul perlahan berubah menjadi sesuatu yang lebih high-class dan homogen melalui perjuangan seniman mempertahankan kafe Takeout Drawing di dalam kota tersebut.

Ari Shapiro/NPR Songdo, kawasan pinggiran di selatan Seoul, Korea Selatan.
"Sebagian orang mengatakan bahwa fenomena ini merupakan evaporasi budaya. Gentrifikasi telah menggantikan usaha-usaha mandiri dengan bisnis waralaba yang lebih besar dan hal ini mengubah karakteristik pengunjung. Tetapi sayangnya, budaya perlahan menghilang, sementara bisnis terus meningkat," jelas Choi.

Perselisihan antara Takeout Drawing yang diwakili para seniman melawan bisnis milik PSY terus berlanjut. Hasil akhir sidang diperkirakan akan keluar pada 3 November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau