Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesuksesan Jepang, Korea dan China Ada Pada Pengelolaan Urbanisasi

Kompas.com - 22/10/2015, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, di antara komunitas pembangunan, urbanisasi dipilih sebagai pilar pembangunan. Menurut Sekretaris Jenderal UN Conference on Housing and Sustainable Urban Development, Joan Clos terdapat kaitan yang erat antara pembangunan dan urbanisasi.

Hal tersebut, terbukti setelah Perang Dunia II, Jepang, Korea, dan akhir-akhir ini China sudah memimpin proses pembangunan dengan berdasar pada urbanisasi.

"Selama ini, pada pembahasan para pakar, urbanisasi tidak selalu dibahas sebagai perangkat pembangunan. Jika bertanya apa perangkat pembangunan, mungkin jawaban pertama yang diterima adalah infrastruktur," ujar Clos saat sambutan acara Asia Pacific Regional Meeting di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, (21/10/2015).

Jika mengharapkan jawaban terperinci, kata Clos, perangkat pembangunan hanya meliputi infrastruktur dan energi. Menyusul setelah itu adalah pendidikan dan sumber daya manusia yang berkualitas.

Urbanisasi seringkali baru muncul di deretan terakhir jika dikaitkan dengan hal-hal dasar pembangunan. Menurut Clos, hal ini justru tidak sesuai dengan konsep.

Padahal, urbanisasi mengubah elemen-elemen konstruksi masyarakat dan mempersiapkan lahan untuk terjadinya pembangunan. Urbanisasi adalah cara manusia agar cepat belajar mendapatkan pengetahuan. Dengan mengakumulasi pengetahuan, pemerintah bisa mentransformasi masyarakat.

"Asia adalah contoh hubungan akrab urbanisasi dan pembangunan. Kalau kita cari unsur pembangunan, kita harus berinvestasi pada urbanisasi. Namun, kesalahapahaman yang harus diperbaiki adalah tidak semua urbn mengalami hasil yang sama di setiap daerah," jelas Clos.

Dengan keluaran atau hasil yang berbeda, sebut dia, pertanyaan mendasar lainnya dalam pembangunan, adalah bagaimana menciptakan urbanisasi yang bermanfaat.

Terdapat beberapa gagasan yang harus dipahami terkait ubanisasi dan pembangunan. Menurut Clos, urbanisasi adalah ciptaan atau rancangan manusia, seperti budaya.

Dengan demikian, selalu terjadi perubahan dalam prosesnya. Kualitas rancangan yang muncul dari urbanisasi, bisa bermacam-macam, mulai dari baik sekali, baik, cukup, buruk, atau buruk sekali, sehingga tidak semua hasilnya sama dalam satu kategori.

Kualitas urbanisasi yang baik, cenderung terjadi pada urbanisasi besar yang terencana. Jika dilakukan secara spontan, maka urbanisasi tidak menghasilkan pembangunan dan memberikan tanggung jawab khusus pembuat kebijakan di tingkat lokal.

"Harus ada yang membuat keputusan urbanisasi. Urbanisasi tidak terjadi secara kebetulan. Mungkin ada yang secara tidak sengaja membuat keputusan dan berpengaruh terhadap kualitas urbanisasi. Karena, kualitas keputusan itulah menentukan bagaimana pembangunan yang dihasilkan," tandas Clos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau