Adalah Malaysian Resources Corporation Berhad (MRCB Land) yang tertarik mencoba peruntungan dengan menjual apartemen bertajuk KL Nine di Jakarta.
"Kami masuk sini, karena pasar Indonesia sangat besar. Terbesar di Asia Tenggara. Terlebih ada banyak warga Indonesia yag menyekolahkan anak-anaknya, atau alasan medis berobat ke Kuala Lumpur. Jumlahnya semakin banyak dari tahun ke tahun," jelas Senior Manager Sales and Marketing MRCB Land Kenneth Khoo kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015).
KL Nine dikembangkan di atas lahan seluas hampir 7 hektar di kawasan Seputeh, Kuala Lumpur. Di dalamnya terdiri atas sembilan menara, mencakup apartemen, small office home office (SOHO), perkantoran, ruang ritel, dan gerai food and beverage.
Harga yang dipatok mulai dari 1 juta ringgit Malaysia untuk ukuran 3 kamar tidur atau 110 meter persegi. Untuk pembeli asal Indonesia, MRCB menyediakan skema pembayaran melalui tunai keras, tunai bertahap, dan cicilan kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan plafon 60 persen dari harga jual.
Tidak seperti di Indonesia yang belum membebaskan orang asing membeli dan memiliki properti. Di Malaysia, orang asing boleh membeli dan memiliki properti dengan kepemilikan selama 99 tahun.
"Program 'Malaysia is My Second Home' dengan berbagai kemudahan, hingga saat ini terus berjalan, dan efektif mendongkrak penjualan. Para pembeli produk kami sebelumnya tak hanya dari Indonesia, juga Singapura, China, Hongkong, dan India," ungkap Kenneth.
Untuk pasar Indonesia, MCB Land memasarkan KL Nine sebanyak 170 unit apartemen dalam Tower B. Proyek ini diperkenalkan kepada publik melalui kerjasama dengan broker ERA Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.