Riset Cushman and Wakefield Indonesia menunjukkan, kedua kawasan ini akan menjadi destinasi masa depan para investor. Pasalnya banyak ekspatriat dan karyawan level manajer menengah yang bekerja di kawasan-kawasan industri (industrial estate) di Karawang, dan Bekasi.
Terlebih, kawasan industri di sini masih menjadi yang paling diminati. Terbukti dari dominasi permintaan sebesar 70 persen, mengarah ke kedua area ini. Pasokan pun terluas di antara area lainnya, masing-masing Bekasi 4.555 hektar, dan Karawang 3.229 hektar.
Selama semester I-2015, permintaan lahan kawasan industri di Bekasi mencapai 123,5 hektar dengan harga rerata Rp 2,8 juta per meter persegi. Sementara di Karawang seluas 13,1 hektar dengan harga rerata Rp 2 juta per meter persegi.
Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Arief Rahardjo, aktifnya transaksi di sub-sektor kawasan industri ini mendorong meningkatnya permintaan hunian, terutama apartemen servis.
"Pasokan apartemen di Karawang dan Bekasi, masih terbatas. Hanya sebanyak 851 unit yang berasal dari 7 apartemen servis. Sementara permintaan terus menguat dengan tingkat hunian rerata 69 persen," ungkap Arief kepada Kompas.com, Kamis (15/10/2015).
Arief melanjutkan, dalam dua tahun terakhir pengembangan apartemen servis di Karawang dan Bekasi mengalami peningkatan pasokan, seiring banyaknya perpindahan tenaga kerja asing dari central business district (CBD) Jakarta ke area industri tersebut.