JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pengusahaan Jalan Tol Manado-Bitung, Sulawesi Utara, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menampung empat konsorsium untuk tender. Konsorsium tersebut antara lain konsorsium pimpinan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, konsorsium Jasa Marga (Persero) Tbk, konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Bangun Tjipta Sarana dan HCM Dewanto asal Malaysia.
"Undangannya masuk November 2015. Sekarang masih menyiapkan dokumen," ujar Pelaksana Tugas Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna, di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Herry mengatakan, pemenang dari empat konsorsium ini akan diumumkan pada Februari-Maret 2015. Sedangkan proses penandatanganan kontrak akan dilakukan pada Mei 2015. Meski demikian, proses ini masih memungkinkan untuk dipercepat. Pasalnya, pembebasan lahan sudah mencapai 94 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
"Kami akan percepat proses-proses yang bisa dipercepat, paling tidak Mei tahun depan konstruksi sudah bisa dimulai," kata Herry.
ilustrasi jalan tol
Sementara itu, pada hari ini ditandatangani pula paket penandatangan pembangunan jalan Tol Manado-Bitung untuk seksi I segmen 2 yang merupakan bagian pemerintah yang akan dibiayai oleh dana pinjaman (
loan) China senilai Rp 1,24 triliun.
Direktur Pembangunan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ahmad Ghani Gazali, mengatakan, pembangunan tol Manado-Bitung terdiri dari dua seksi dengan total panjang 39,9 kilometer. Paket pembangunan yang ditandatangani hari ini merupakan Seksi I Segmen 2 sepanjang 7 kilometer dengan nilai Rp 1,24 triliun.
"Seksi I sepanjang 14,9 kilometer merupakan dukungan pemerintah dan seksi II sepanjang 25 kilometer akan menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)," kata Ghani.
Seksi I dibagi beberapa segmen, yakni pekerjaan fisik segmen 2 sepanjang 7 kilometer dibiyai melalui pinjaman dari China dan 7,9 kilometer dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Terdapat dua paket APBN yang saat ini dalam masa konstruksi dan lima paket dalam proses lelang. Sedangkan Seksi II sedang dalam proses pra-kualifikasi lelang investasi.
Pembebasan lahan pada Seksi I Segmen 2 yang dilaksanakan sampai saat ini mencapai 94 persen. Pembiayaannya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa Utara. Sementara sisa lahan yang belum dibebaskan akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat.
Kontraktor pelaksananya adalah China Hebei Road dan Bridge Group. Co. Ltd yang bekerja sama dengan PT Hutama Karya (Persero) Tbk. Konstruksi direncanakan selesai pada Juni 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.