Gayung pun bersambut. Beberapa warga Malaysia menelepon dan menyatakan ketertarikannya. Mereka akan segera ke Bandung untuk melihat maket maupun unit pamernya. England optimistis, warga Malaysia akan melakukan transaksi setelah melihat unit pamernya.
“Di luar dugaan, ada warga Singapura juga yang menelepon dan menyatakan ketertarikannya pada Bandung,” imbuhnya.
Ide melebarkan sayap ke Malaysia, sambung England, berangkat dari pengalamannya. Suatu hari ia kesulitan mencari hotel di Bandung. Hingga akhirnya mendapat kamar di Hotel Sierra. Begitu sarapan pagi, England mengaku kaget, karena hotel itu didominasi oleh warga Malaysia.
Sama halnya dengan factory outlet (FO) dan beberapa pusat perbelanjaan di Bandung yang kerap diserbu orang Malaysia. Ketertarikan warga dari negeri jiran ini diyakini dapat mendongkrak tingkat penjualan apartemen dan kondotel yang dikembangkannya.
Saat peluncuran perdana, yang ditawarkan baru menara pertama dari dua menara yang akan dibangun. Dari 233 unit, sebanyak 120 unit laku terjual. Sisanya, diharapkan dapat terjual pada akhir tahun ini. Konsumen yang membeli 120 unit apartemen tersebut didominasi warga Bandung dan Jakarta. Untuk asing sendiri, England baru memasarkan di Malaysia.
“Kami membangun dua menara untuk apartemen dan kondotel. Kami sengaja mengawinkan hotel dan kondotel. Selain karena hal tersebut sedang in, konsep ini bisa meningkatkan citra apartemen. Karena kalau hanya apartemen, hanya seperti rumah susun biasa,” tuturnya.
The Maj Collection Hotel & Residences diklaim merupakan apartemen pertama di Bandung yang ramah lingkungan. Fasilitas yang melengkapinya antara lain helipad, private sky lobby, dan infinity pool. Demi privasi penghuni, akan diberlakukan sistem keamanan berlapis dan smart card.