Namun, benarkah Jakarta sudah pantas disebut kota internasional?
Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernardus Djonoputro berpendapat, bahwa a world class city berarti kota berkelas dunia yang sudah memiliki karakter, vibrancy, kelayakan huni, kecerdasan melayani warganya dengan taraf yang sama dengan kota-kota berpredikat kelas dunia lainnya.
"Jadi klaim mereka yang menyatakan Jakarta sebagai a world class city itu, it's not a joke nor it's a reality, it's a wish on progress (itu bukan lelucon ataupun realita, itu sebuah harapan yang sedang diwujudkan)," tutur Bernardus kepada Kompas.com, Rabu (23/9/2015).
Senada dengan Bernardus, Urbanis Indonesia Bambang Eryudhawan juga mengatakan tahbis Jakarta sebagai kota berkelas dunia bukan banyolan, bukan pula realita.
"Itu harapan. Masih mimpi. Sah-sah saja mereka mengklaim. Semua boleh merasa yang terbaik versinya masing-masing. Namun, tentu ada versi yang lebih dapat dipertanggungjawabkan," ujar Yudha, sapaan karib Bambang Eryudhawan.
Selain itu, tambah Yudha, Jakarta juga masih bermasalah dengan tingkat polusi, ketersediaan rumah warga (public housing), aksesibilitas, kualitas sekolah, minim ruang terbuka hijau, toilet publik, pusat kesenian, pusat kesehatan berkualitas, dan lain-lain.
"Pendek kata, Jakarta dalam proses menuju kota yang lebih baik. Namun tentu bukan semata tugas pemerintah, tapi juga gerakan dari masyarakatnya ikut memegang peran penting," ucap Yudha.
Apa itu kota kelas dunia?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.