Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CityTouch Menghemat Energi Lampu Penerang Jalan 64 Persen

Kompas.com - 22/09/2015, 19:00 WIB
Nathania Hapsari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi yang dimanfaatkan untuk penataan kota, Philips Lighting Indonesia ikut menambah sistem pencahayaan digital untuk mempermudah pengoperasian lampu penerang jalan.

Sistem bernama CityTouch ini menjadikan lampu jalan dalam kota dioperasikan dan dikontrol penggunaannya melalui jaringan internet dari komputer pengelola. Dengan sistem berbasis web ini, status pencahayan, kerusakan, serta informasi detail pemakaian energi tiap lampu dapat diketahui dengan mudah.

Hingga Agustus 2015, sistem CityTouch sudah diterapkan pada dua proyek percontohan yakni Jalan Brigadir Slamet Riyadi di Surakarta, dan Jalan Medan Merdeka Selatan di Jakarta.

"Dari dua proyek percontohan tersebut, kami sudah menganalisa bahwa CityTouch telah menghemat energi sebesar 61 persen hingga 64 persen dalam 3-4 bulan penggunaan," kata Kepala Komunikasi Pemasaran Philips Lighting Indonesia, Astrid Ramli, di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Astrid menjelaskan, bila sistem CityTouch dengan lampu luminer Philips diterapkan pada satu titik lampu jalan, maka penghematan energi yang didapatkan bisa mencapai 50 persen sampai 60 persen, dibandingkan dengan lampu pijar.

Sistem CityTouch ini juga digunakan dalam pengoperasian sistem Color Kinetik yang telah dikenal sebagai rangkaian pencahayaan bersistem kontrol nirkabel yang telah menghiasi beberapa tengara kota-kota di Indonesia.

Penerapan Color Kinetik untuk mempercantik tengara kota ini merupakan program Kota Terang Philips LED yang diluncurkan pada 2012 silam. Sebut saja Tugu Monumen Nasional Jakarta, Tugu Pahlawan Surabaya, Gedung Sate Bandung, Monumen Mandala Makassar, dan tengara kota lainnya.

Selama tiga tahun (2012-2015) sudah 18 tengara kota yang telah menjadi objek program Kota Terang Philips LED. Astrid juga mengungkapkan bahwa program Kota Terang Philips LED ini akan menjadi program rutin tahunan yang dilanjutkan pada 2016 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com