Pengembang-pengembang yang membidik khusus untuk kalangan jetset ini antara lain adalah PT Astra International Tbk melalui tentakel bisnis PT Astra Property, Gunung Sewu Group dengan PT Farpoint Realty Indonesia, dan PT Intiland Development Tbk.
CEO Farpoint Realty Indonesia, Jusup Halimi, menjelaskan, untuk saat ini, portofolio proyek Farpoint memang berada di segmen eksklusif dan premium, dengan pembangunan berkelanjutan berstandar internasional.
Pasar, tambah Jusup, juga mengenal Farpoint sebagai boutique developer, meskipun pihaknya tidak secara sengaja menempatkan bisnis mereka dalam segmen tersebut.
"Karena itu, progres pembangunan proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini tetap berlanjut sesuai jadwal atau on schedule," tutur Jusuf, Senin (7/9/2015).
Adapun segmen yang sesuai dengan studi kelayakan Astra Property adalah kelas atas dan premium. Selain itu, Astra Property juga memiliki portofolio aset yang bisa dikembangkan atau dikonversikan menjadi properti dengan spesifikasi eksklusif.
"Karena itulah, kami masuk pasar ini dengan menggandeng Hongkong Land yang punya kesamaan visi membangun dengan berbasis kualitas tinggi," ujar David kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2015).
David optimistis, kelas premium yang bermotif investasi dan juga end user tidak akan menahan investasinya lebih lama, dan tertarik membeli Anandamaya Residence karena berbagai pertimbangan.
"Saat ini saja, penjualan sudah mencapai posisi 90 persen dari total 509 unit apartemen yang dipasarkan sejak Agustus 2014. Hal ini membuktikan bahwa pasar apartemen mewah ada dan terus bertumbuh," imbuh David.
Padahal, harga termurah yang ditawarkan adalah sekitar Rp 9,6 miliar untuk ukuran dua kamar tidur atau 130 meter persegi dan yang termahal Rp 36 miliar untuk dimensi 360 meter persegi atau tiga kamar tidur.
Namun, berapa besar sejatinya pangsa pasar untuk kasta masyarakat elite ini?
Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto menjawab, populasi kelas atas Jakarta terus meningkat dari tahun ke tahun. Mengutip riset McKinsey Global Institute 2012, Vivin menyodorkan angka bahwa 45 juta jiwa dari kelas menengah pada 2012 akan tumbuh menjadi 135 juta jiwa pada 2020 mendatang.
"Dari total jumlah itu, satu persennya merupakan kelas high net worth individuals," kata Vivin.
Meski kalangan kaya bertambah banyak, pasokan apartemen baru untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar ini terbatas. Menurut riset JLL Indonesia, jika pada tahun 2012 lalu apartemen untuk kalangan elite ini hanya satu persen dari total 100.520 unit, hingga 2018 mendatang berubah menjadi 3 persen dari total 60.000 unit apartemen.
Presiden Direktur dan CEO PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo menambahkan, jika pengembang mampu menawarkan produk yang sesuai kebutuhan segmen pasar yang dibidik, maka itu akan cepat terserap pasar.
"Yang penting bagi kami adalah terus kerja membangun. Kita konsentrasi membangun untuk kelas atas. Meski ada juga kelas menengah, kami saat ini konsentrasi menyelesaikan 1Park Residence, Regatta The Icon, dan Graha Golf di Surabaya," kata Hendro kepada Kompas.com, Rabu (9/8/2015).
Sementara itu, Farpoint Realty Indonesia berencana memasarkan The Hundred dengan tawaran harga perdana Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi untuk ukuran 134-340 meter persegi.
"Harga akan berubah tergantung kondisi ekonomi. Harga bisa lebih tinggi karena kami masih menghitung secara presisi, jangan sampai underpriced," kata Jusup.