"Dari krieria-kriteria tersebut, keduanya masih setara. Sampai akhirnya kami ajukan pertanyaan baru yakni siapa yang bisa merealisasikan sebuah ibu kota Republik Indonesia secara terpadu yang dilengkapi pusat komersial, kawasan industri, pusat belanja, dan pusat konvensi dengan baik dan cepat tepat waktu, jawaban panel juri secara konsensus adalah Sinarmas Land Group," ungkap Hendra.
Hendra mengakui, waktu penjurian untuk menentukan kategori pengembang terbaik adalah paling sulit. Selain Ciputra Group, dan Sinarmas Land Group, kandidat lainnya adalah Lippo Group.
Secara skala nasional, kata Hendra, kiprah Ciputra Group memang lebih luas. Tetapi, banyak juga proyek yang dikerjakan dengan menggandeng mitra lokal di daerah. Sementara Sinarmas Land Group sukses mengubah BSD City berevolusi lebih cepat menjadi kota baru yang mandiri.
Setelah mengambil alih BSD City dari Ciputra Group, Sinarmas Land Group secara agresif mengubah proyek ini menjadi terdepan, dan paling komplit dibandingkan proyek skala kota atau township lainnya di Indonesia.
"Selain itu, secara finansial, Sinarmas Land Group juga lebih unggul dari Ciputra Group. Sehingga mereka bisa lebih cepat merealisasikan rencana-rencana strategisnya. Meski demikian, harus diakui juga tidak semua proyek Sinarmas Land sukses," tandas Hendra.
Indonesia Property Awards 2015 merupakan bagian dari penganugerahan internasional Asia Property Awards yang diselenggaraan oleh Ensign, media properti terkemuka di Asia. Perhelatan Asia Property Awards pertama dilangsungkan di Thailand pada 2005 silam.
Pasar di negara-negara ini menawarkan beberapa perkembangan properti yang paling inovatif dan menarik di dunia, yang dirancang oleh arsitek terkenal dan dibangun oleh pengembang degan reputasi global.