Presiden Direktur LPCK Meow Chong Loh dalam siaran pers, Minggu (9/10/2015), menjelaskan kenaikan tersebut berasal dari kuatnya pertumbuhan organik di tengah sulitnya perekonomian Indonesia saat ini. Menurutnya, di saat menghadapi tantangan terhadap penurunan makro ekonomi Indonesia yang telah menyebabkan pelemahan daya beli konsumen ditambah adanya peningkatan persaingan pasar properti terutama di sektor pencakar langit, pihaknya tetap bekerja menyiapkan proyek Orange County seluas 322 hektar.
"Ini dipersiapkan sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan dan menjadi pusat bisnis serta gaya hidup di Koridor Timur Jakarta. Proyek ini kami harapkan dapat menyatukan ribuan usaha yang tersebar di area segitiga emas kawasan industri Cikarang, yaitu Lippo Cikarang, Jababeka, dan Delta Mas," Chong Loh.
Adapun pada semester pertama ini EBITDA tumbuh sehat sebesar 17,5 persen yoy menjadi Rp 530,83 miliar. Pendapatan dari hunian (rumah tapak), ruko dan apartemen tumbuh 115 persen menjadi Rp477,14 miliar dari Rp221,78 miliar dibanding periode yang sama 2014 lalu atau menyumbang 50 persen dari total pendapatan.
Chong Loh menjelaskan, pendapatan dari divisi industri dan komersial LPCK meraup Rp373,25 miliar atau menyumbang 39,1 persen terhadap total pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari recurring LPCK menjadi Rp88,78 miliar dan memberikan kontribusi sebesar 9,3 persen terhadap total pendapatan perusahaan.
"Untuk total aset tumbuh 17,3 persen menjadi Rp 5,05 triliun dari Rp 4,31 triliun pada akhir 2014," katanya.
"Tahun ini total marketing sales LPCK pada semester I tahun ini mencapai Rp1,544 triliun sehingga kami optimistis mencapai target marketing sales sebesar Rp2,5 triliun atau tumbuh sebesar 11,41 persen yoy," ujarnya.
Dia mengatajan, hasil semester pertama itu mendorong pihaknya tetap optimis menghadapi kondisi pasar yang melambat di semester dua tahun ini. Sebagai strategi ke depan, Chong Loh mengatakan, LPCK akan berusaha menjaga keseimbangan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring.
"Keseimbangan keduanya telah membantu kami lebih bertahan dalam menghadapi penurunan siklus bisnis di pasar properti. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.