Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renovasi Rumah Tak Perlu Mahal, Ikuti Trik Ini!

Kompas.com - 26/07/2015, 07:00 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkan Anda tergiur ingin memiliki rumah seindah dalam film-film roman? Ada rumah pantai lengkap dengan kamar mandi berukir bambu nan unik, atau rumah dengan ruang tamu bergaya Victoria.

Bisa saja gaya desain rumah seperti itu kita ciptakan. Salah satu caranya dengan merenovasi bangunan rumah eksisting. Nah, tahun 2016 nanti adalah saat tepat mengganti suasana hunian Anda. Walau terkesan masih jauh, perencanaannya harus segera dimulai sekarang.

Pasalnya, merombak rumah memerlukan persiapan matang. Semua wajib dipertimbangkan, mulai dari rancangan konsep sampai besaran biaya. Semakin banyak jumlah ruang yang ingin direnovasi, makin mahal dan panjang persiapannya.

Tak harus mahal

Anda bisa mendapatkan desain impian dengan biaya hemat. Menurut Yu Sing, penulis buku “Mimpi Rumah Murah Yu Sing”, merencanakan rumah berarti berupaya untuk terus mencari alternatif. Penggunaan material, proses pembangunan, dan desain harus berpaku pada anggara, dan bukan sebaliknya.

Dia mengatakan, selama ini masyarakat mendefinisikan keindahan desain sebagai sebuah kemewahan. Padahal tak selalu seperti itu. Yu Sing mencontohkan, lantai rumah tak melulu harus dilapisi keramik mengkilap supaya tampil cantik. Pun, dinding terkadang cukup ditutupi semen tanpa cat. Alhasil, jadilah desain hunian unik tanpa biaya berlebihan.

Karena itu, tentukan prioritas sekarang. Manakah ruang-ruang yang paling membutuhkan sentuhan baru Anda. Kadang, renovasi bukan berarti merombak total seluruh isi rumah.

Trik sederhana

Mengecat ulang seluruh sela-sela ruang akan menghabiskan ongkos besar. Menggantinya dengan wallpaper juga sama-sama mahal.

Jika ingin menekan budget, Anda bisa menambah ornamen dinding yang bisa dikerjakan sendiri saat akhir pekan atau akrab disebut do it yourself (DIY). Kalau perlu, gunakan saja barang bekas tak terpakai.

Buka gudang dan temukan yang Anda cari. Contohnya, Anda bisa berkreasi dengan menempelkan bubur kertas koran untuk membuat tekstur dinding timbul sebelum dicat. Atau, lukislah sesuatu di salah satu sisi tembok. Gambar abstrak pun tak mengapa, malah terlihat unik.

Untuk furnitur, manfaatkan kayu-kayu bekas. Cukup amplas sedikit dan susun menjadi rak kecil. Furnitur lama pun bisa jadi baru dan berbeda jika dicat ulang mengikuti konsep renovasi.

Ide-ide sederhana namun unik seperti ini banyak ditemukan di internet atau toko buku. Selain mudah dicari, biaya renovasi bisa ditekan. Rumah pun akan tampil cantik dan berbeda.

Namun, beberapa trik mungkin membutuhkan jasa tenaga ahli. Ini pun perlu masuk rencana. Mana saja yang bisa dikerjakan sendiri bersama keluarga, mana yang harus menggunakan jasa orang luar.

Persiapan matang

Sekitar enam bulan sebelum jadwal renovasi, mulailah menggambar desain yang Anda inginkan. Lakukan riset dan berkonsultasilah dengan banyak teman atau bahkan ahli desain. Setelah rancangan cukup matang, cari referensi tukang bangunan atau kontraktor sesuai kebutuhan dan anggaran Anda.

Tiga bulan setelahnya, barulah Anda melakukan survei ke toko-toko bangunan. Jika ada beberapa bahan yang terlalu mahal, coba cari alternatif lain. Tak lupa hubungi kontraktor untuk membicarakan rencana renovasi Anda.

Dua bulan sebelum renovasi, mulailah membeli bahan-bahan tersebut. Kadang, pemesanan bahan-bahan khusus buatan tangan membutuhkan waktu cukup lama.

Satu bulan menjelang target, ruang yang akan direnovasi harus mulai dibenahi. Keluarkan barang-barang agar tak mengganggu atau rusak. Jadi, Anda tak direpotkan dengan jadwal beres-beres saat hari H.

Jangan pelit

Lho, katanya renovasi bisa hemat? Kok, sekarang malah diminta tidak pelit? Tunggu dulu. Untuk urusan desain, semua memang bisa disesuaikan tergantung dana. Namun ingat, bukan berarti mengesampingkan keselamatan dan kenyamanan penghuninya.

Beberapa barang semisal pipa, fondasi, cakram, dan rangka atap tetap wajib memenuhi standar kualitas. Pun, jika Anda tetap memilih cat untuk melapisi dinding luar rumah, sebaiknya pilih yang awet. Mengapa? 

Bagian luar rumah paling rentan terpapar panas saat kemarau dan berjamur di musim hujan. Jangan sampai Anda repot karena harus sering memoles ulang cat. Biayanya malah akan semakin membengkak.

Nah, siap berkreasi dengan rumah kesayangan? Selamat bekerja!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com