Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terendam 25 Tahun, Desa Wisata Ini Menyisakan Satu Penduduk

Kompas.com - 20/06/2015, 09:38 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Pada 1920, desa wisata bernama Villa Epecuen didirikan di sepanjang pantai Lago Epecuen, sebuah danau air asin yang terletak sekitar 600 kilometer sebelah barat daya dari Buenos Aires, Argentina. Lago Epecuen memiliki kadar garam tertinggi kedua setelah Laut Mati, dan sepuluh kali lebih tinggi dari laut apa pun.

Kekuatan terapi Lago Epecuen ini terkenal selama berabad-abad. Legenda tersebut mengatakan, danau ini terbentuk dari air mata sang Pemimpin Besar yang menangisi kekasihnya. Epecuen dikatakan bisa menyembuhkan depresi, rematik, penyakit kulit, anemia, bahkan mengobati diabetes.

Desa wisata Villa Epecuen yang terendam banjir selama 25 tahun.

Pada akhir abad ke-sembilan belas, warga pertama dan pengunjung mulai berdatangan ke Vila Epecuen dan mendirikan tenda di tepinya. Kemudian, Vila Epecuen berubah dari sebuah desa pegunungan yang sunyi menjadi resor wisata yang ramai.

Tak lama setelah itu, desa ini memiliki jalur kereta api yang terhubung ke Buenos Aires. Hal berikutnya yang terjadi, wisatawan dari seluruh Amerika Selatan dan juga dunia datang berbondong-bondong ke Vila Epecuen. Pada 1960-an, sebanyak 25.000 orang datang setiap tahun untuk berendam di air garam yang menenangkan.

Cuaca hujan jangka panjang menghadirkan jumlah air yang jauh lebih banyak daripada biasanya. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun, dan Lago Epecuen mulai meluap.

Populasi pun memuncak. Pada 1970-an, desa ini memiliki penduduk lebih dari 5.000 jiwa. Hampir 300 usaha ikut berkembang, termasuk hotel, hostel, spa, toko-toko, dan museum.

Beberapa tahun setelahnya, cuaca jangka panjang memberikan hujan yang jauh lebih banyak daripada biasanya. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun, dan Lago Epecuen mulai meluap.

Pada 10 November 1985, air bervolume besar menerobos batu bendungan dan menggenangi banyak bangunan di desa tersebut dengan ketinggian air di bawah empat kaki atau 130 centimeter. Pada tahun 1993, banjir terus meningkat secara lambat sampai setinggi 10 meter dan menenggelamkan desa ini.

Hampir 25 tahun kemudian, pada tahun 2009, cuaca basah berbalik dan air mulai surut. Vila Epecuen mulai terlihat kembali ke permukaan.

Namun, tidak ada satu pun warga yang kembali ke desa tersebut, kecuali Pablo Novak, pria berusia 80 tahun yang kini menjadi satu-satunya penduduk Vila Epecuen.

"Saya senang berada di sini, meski hanya sendirian. Saya membaca koran dan saya selalu berpikir tentang hari-hari kejayaan desa ini kembali ke tahun 1960-an dan 1970-an, " kata Novak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau