KOMPAS.com - Apartemen paling mahal di Singapura baru saja dibeli oleh miliarder Tiongkok Sun Tongyu, salah satu pendiri situs e-commerce Alibaba. Sun, penduduk tetap Singapura memecahkan rekor dengan membeli satu-satunya unit griya tawang di Le Nouvel Ardmore seharga 51 juta dollar Singapura (Rp 502,9 miliar). Hal ini menandakan adanya minat baru dari pembeli untuk apartemen mewah di kota tersebut.
Le Nouvel sendiri terletak di distrik utama Ardmore Road. Gedung ini merupakan pengembangan megah yang hanya berisi 43 unit apartemen berukuran besar. Harganya adalah 3.675 dollar Singapura (Rp 36,2 juta) per kaki persegi.
Namun, mengingat bahwa apartemen yang dibeli Sun memiliki luas 5.000 kaki persegi (465 meter persegi) serta memiliki teras sendiri di atas atap, harganya lebih dari 5.000 dollar Singapura (Rp 49 juta) per kaki persegi.
Transaksi ini memperlihatkan adanya harapan pemulihan untuk pasar kondominium distrik utama Singapura yang menderita delapan kuartal berturut-turut dengan adanya penurunan harga. Satu kerugian yang tinggi dialami oleh milarder Jepang Katsumi Tada ketika ia menjual griya tawang pada bulan Maret senilai 15.800.000 dollar Singapura (Rp 155,8 miliar).
Perkembangan terbaru di Singapura memperlihatkan bahwa properti mewah sekali lagi menjadi magnet bagi miliarder kaya. Hal tersebut berkat label harga yang menarik. Secara signifikan, properti ini cenderung lebih murah daripada di Hongkong.
"Pasar Hongkong adalah daratan Tiongkok, tapi sistem desain, ideologi dan perencanaan Hongkong tidak terlalu menarik karena menimbulkan perasaan claustrophobia (ketakutan akan tempat tertutup) atau 'claustro-kota', dan properti tersebut tidak bisa dinilai dengan uang," kata direktur konsultan properti R'ST Research, Ong Kah Seng.
Ia menambahkan, harga properti juga sangat tinggi di Hongkong dan peluang meruncingkan pilihan pembeli. Singapura, juga dianggap sebuah kota dengan keuangan yang tampaknya bahkan lebih kuat dari Hongkong. Dalam beberapa kesempatan, Singapura telah menjadi pilihan bagi pembeli asal Tiongkok.
Para miliarder ini terus menaiki puncak daftar orang asing yang membeli properti di Singapura. Jumlah properti yang dibeli oleh warga negara Tiongkok memuncak pada tahun 2011, dengan 2.807 pembeli. Namun, angka itu merosot tajam menjadi 995 pada tahun 2014. Pada lima bulan pertama 2015, perlahan-lahan angkanya beranjak naik dengan pembelian 286 unit properti.
Menurut Eugene Lim dari ERA, salah satu terbesar agen properti di Singapura, sebagian besar properti yang dibeli oleh orang Tiongkok, sekitar 70 persen, dengan memiliki nilai sekitar 1,5 juta dollar Singapura (Rp 14,8 miliar).
Hanya 4 persen yang harganya di atas 5 juta dollar Singapura (Rp 49,3 miliar). Namun, miliarder Tiongkok adalah kelompok terbesar dari pembeli asing untuk rumah mewah, dengan 10 persen dari jumlah transaksi dalam 17 bulan terakhir.
"Untuk properti yang lebih tinggi, pembeli Tiongkok biasanya adalah pengusaha dengan mobilitas tinggi. Mereka cenderung memiliki properti sendiri di Hongkong, Sydney, Melbourne, dan London," kata Lim.
Dengan taipan Tiongkok terkenal seperti Sun Tongyu mengambil properti tersebut, analis percaya warga Tiongkok dengan kekayaan tinggi lainnya akan mengikuti. Namun, kata Lim, mereka biasanya cukup bijaksana dalam menentukannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.