Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, Era Sukma Munaf, mengatakan pembangunan RSUD itu menggunakan sumber dana dari pinjaman yang berasal Pusat Investasi Pemerintah (PIP) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp96 miliar. Rumah sakit tersebut akan menggunakan konstruksi sarang laba-laba dari hasil rekomendasi Virama Karya.
"Rekomendasi itu sesuai kondisi tanah dan geografis wilayah-wilayah di Sumatra Barat yang sebagian besar berlokasi di daerah rawan gempa. Kami memang membutuhkan konstruksi yang mumpuni terhadap gempa, sedangkan konstruksi sarang laba-laba merupakan salah satu konstruksi hasil inovasi ahli-ahli Indonesia yang telah teruji saat terjadi gempa di Aceh dan Sumatra Barat," ujar Era, Minggu (31/5/2015).
Sebelumnya, konstruksi sarang laba-laba sudah diaplikasikan untuk pembangunan gelanggang olah raga di Kabupaten Pesisir pada 1999. Era menilai, konstruksi tersebut jauh lebih aman dan murah dibandingkan konstruksi serupa lainnya.
"Proses pembangunannya mulai dilaksanakan pada 2015 ini dan diharapkan pada Juli 2016 seluruh pembangunan dapat dirampungkan," ujar Era.
Sebelumnya, rencana pembangunan beberapa gedung milik Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) di daerah-daerah rawan gempa antara lain di Padang, Sumatra Barat, Mamuju, Sulawesi Barat, serta Gorontalo juga akan menggunakan Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL). Tenaga Ahli Struktur PT Pandu Persada Dede Herdi Hamdan, Rabu (13/5/2015) lalu, mengatakan bahwa secara teknis struktur KSLL sudah teruji saat terjadi gempa besar di Aceh dan Padang.
"Bangunan dengan konstruksi ini tidak mengalami kerusakan dibandingkan dengan bangunan lainnya," kata Dede.
KSLL dirancang untuk menahan beban sampai dengan 900 ton atau setara dengan bangunan delapan lantai. Rencananya, bangunan BPKP di tiga lokasi tersebut dibangun hanya untuk tiga atau empat lantai atau setara dengan beban di bawah 100 ton.
"Secara teknis dengan beban empat lantai itu bangunan BPKP mampu memikul guncangan gempa yang mungkin terjadi di tiga lokasi tersebut. Kunci kekuatannya ada pada beban pada masing-masing kolom yang memang dirancang untuk bangunan berlantai rendah," ujar Dede.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.