Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/05/2015, 09:00 WIB
|
EditorHilda B Alexander

Letak Ciputra Hanoi International City yang berada di pusat kota, dekat dengan Bandara Internasional Noibai dan CBD Hanoi membuat megaproyek ini laku keras. Sebab, semua unit properti, baik apartemen dan rumah yang telah berdiri telah terisi. “Tingkat huniannya tinggi. Penuh," imbuh Tony.

Ledakan properti

Pasar properti Vietnam mengalami ledakan dalam tiga tahun terakhir. Penyebab ledakan ini antara lain suku bunga yang rendah, percepatan migrasi urban, dan fokus pemerintah pada peningkatan infrastruktur. 

Selain itu, ekonomi Vietnam mengalami pertumbuhan sebesar 5,8 persen tahun 2014. Menurut data Kementerian Konstruksi Vietnam, selama kuartal pertama tahun 2015 ini telah terjadi lebih dari 8.000 transaksi properti. Jumlah ini tiga kali lipat lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun 2014.

Pertumbuhan tersebut diprediksi bakal terus terdongkrak karena Pemerintah Vietnam baru-baru ini melonggarkan keran kepemilikan properti untuk warga negara asing.

Para ahli percaya, aturan baru ini akan membuka jalan bagi gelombang baru investasi asing. Orang asing akan diizinkan memiliki 30 persen dari semua tempat tinggal di bangunan apartemen dan 250 rumah independen dalam sebuah lingkungan berisikan ribuan properti dengan jangka sewa 50 tahun.

Relaksasi aturan ini mengacu pada hukum-hukum serupa yang diterapkan di beberapa negara Asia Tenggara. Sebagai contoh, Thailand membatasi kepemilikan properti kondominium bagi warga asing hingga 49 persen.

Para ahli mengatakan, Kota Ho Chi Minh dan Dan Nang diprediksi akan menerima lonjakan investasi asing sebagai dampak kebijakan ini. Hal ini disebabkan ketersediaan apartemen kelas atas, dan rumah-rumah mewah di kota tersebut masih cukup banyak.

"Hampir 80 ribu warga asing, tinggal di Vietnam. Tetapi hanya 800 dari mereka yang memiliki properti perumahan," ujar Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Nguyên Minh Quang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+