Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua "Paus" Raup Pendapatan Signifikan

Kompas.com - 01/05/2015, 13:50 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Dua "paus" properti PT Pakuwon Jati Tbk (Pakuwon), dan PT Intiland Development Tbk (Intiland), membukukan lonjakan pendapatan signifikan selama kuartal pertama 2015.

Pendapatan bersih Pakuwon senilai Rp 1,168 triliun, atau meroket 42 persen dari catatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 825 miliar. Sementara Intiland mencetak pendapatan usaha sejumlah Rp 603,3 miliar atau tumbuh 33 persen periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 452,6 miliar.

Dari pendapatan bersih tersebut Pakuwon, meraup peningkatan laba komprehensif sebesar 35 persen. Laba komprehensif yang disesuaikan ini adalah di luar angka kerugian kurs mata uang asing pada triwulan I 2015, dan keuntungan kurs mata uang asing periode yang sama tahun lalu, masing-masing sejumlah Rp 147 miliar dan Rp 33 miliar.

Ada pun komposisi pendapatan terdiri atas pendapatan berkelanjutan (recurring revenue) 46 persen, dan pendapatan pengembangan (development revenue) 54 persen. Hal ini dinilai masih konsisten dengan strategi perseroan untuk tumbuh dengan komposisi pendapatan yang berimbang antara recurring dan development revenue.

Direktur Hubungan Investor Pakuwon, Irene Tedja, menjelaskan pendapatan berkelanjutan perseroan selama triwulan I tahun ini mencapai Rp 542 miliar. Lebih tinggi 38 persen ketimbang tahun lalu sebesar Rp 394 miliar.

"Peningkatan pendapatan berkelanjutan tersebut terutama berasal dari pusat perbelanjaan ritel di superblok Kota Kasablanka, superblok Gandaria City, superblok Tunjungan City, dan superblok Supermal Pakuwon Indah," terang Irene dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2015).

Saat ini Pakuwon merupakan pemilik dan pengelola pusat belanja ritel terbesar di Indonesia, dengan luas bangunan lebih dari 512.000 meter persegi nett leaseable area (NLA). Perluasan pusat perbelanjaan ritel l di superblok Tunjungan City, dan superblok Supermal Pakuwon Indah yang saat ini tengah berlangsung akan memberi tambahan 26 persen luas NLA dalam waktu dekat.

"Portofolio recurring revenue juga akan meningkat dengan bertambahnya 5 hotel yakni Sheraton Jakarta Gandaria City, Ascott Waterplace Surabaya, The Four Points by Sheraton Surabaya, Pullman Surabaya Supermal, dan ibis Styles Surabaya Supermal. Perseroan juga berencana menambah luas ruang perkantoran sewa di superblok Tunjungan City, Kota Kasablanka dan Gandaria City," imbuh Irene.

Sementara pendapatan pengembangan Pakuwon, tumbuh signifikan sebesar 45 persen dari Rp 431 miliar menjadi Rp 626 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh pengakuan pendapatan atas penjualan unit-unit kondominium, dan perkantoran Tunjungan Plaza 5, unit-unit apartemen kondominium Orchard and Tanglin di superblok Supermal Pakuwon Indah dan unit-unit rumah tapak Pakuwon City.

Komersial "mixed use" dan "high rise"

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, mengungkapkan peningkatan pendapatan perseroan terutama didorong meningkatnya kontribusi pendapatan dari produk-produk di segmen properti komersial multifungsi (mixed use), dan komersial vertikal (high rise). Kedua segmen ini memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp 427,2 miliar atau 71 persen dari keseluruhan pendapatan.

“Fokus pada segmen pengembangan mixed-use & high rise terbukti memberikan hasil positif bagi peningkatan kinerja penjualan,” kata Archied.

Sedangkan segmen pengembangan perumahan tercatat menyumbang Rp 122,4 miliar, atau 20 persen dari keseluruhan pendapatan. Sebesar Rp 53,6 miliar lainnya atau 9 persen berasal dari kontribusi segmen properti investasi, seperti penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, lapangan golf dan sarana olah raga.

"Segmen kawasan industri belum mencatatkan pendapatan pada triwulan I tahun ini. Kondisi tersebut terutama disebabkan karena banyak investor yang cenderung menunggu sampai perekonomian stabil," tutur Archied.

Dia melanjutkan, proyek South Quarter sebagai penyumbang pendapatan terbesar mencapai Rp 228,2 miliar atau 38 persen. Disusul kondominium 1Park Avenue dengan pendapatan Rp 98,2 miliar atau 16 persen dan perumahan Serenia Hills dengan kontribusi sebesar Rp 60,2 miliar atau 10 persen.

Ditinjau berdasarkan tipenya, kontribusi pendapatan dari pengembangan mencapai Rp 549,7 miliar atau 91 persen. Sementara pendapatan berkelanjutan nilainya mencapai Rp 53,6 miliar, atau memberikan kontribusi 9 persen.

Archied menambahkan, perolehan laba kotor perseroan pada triwulan I mencapai Rp 235,9 miliar, atau stabil dari hasil periode yang sama tahun lalu sebesar Rp235,7 miliar. Sementara laba bersih perseroan tercatat Rp120,7 miliar, tak beranjak jauh dari pencapaian tahun lalu yakni Rp 121,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau