Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Properti Landa Filipina

Kompas.com - 11/04/2015, 16:24 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

KOMPAS.com - Sektor properti Filipina mengalami ledakan besar meski pasar di negara tersebut terhambat oleh harga murah dan molornya penyelesaian banyak proyek.

Saat ini pasokan dan permintaan properti tumbuh pesat seiring pertumbuhan ekonomi Filipina yang berada pada kisaran 6 persen hingga 8 persen. Nilai properti terus melonjak secara signifikan dan menarik minat investor. 

Senior Vice President Megaworld Corp, Jericho Go mengatakan, kota metropolis seperti Manila, di mana terjadi kemacetan dan kekumuhan permukiman, kebanyakan pembeli lebih memilih properti dengan model township yang di dalamnya tersedia hunian, kantor, pertokoan, dan sekolah.

Megaworld sendiri dalam portofolionya memiliki 20 township dengan ukuran beragam, Eastwood City, misalnya. Proyek pertama Megaworld tersebut sudah dihuni sekitar 30 ribu orang dan populasi pekerjaan sebanyak 70 ribu setelah 18 tahun diluncurkan.

Bersamaan dengan Megaworld, pengembang lain juga memburu ekspansi. Berdasarkan data Jones Lang LaSalle, tahun 2014, terdapat 41.810 unit kondominium senilai 45.000 dollar AS memasuki pasar Manila. Tahun ini, mereka memprediksi hampir 59.000 kondominium hadir di ibukota Filipina tersebut.

Selain itu, sektor perkantoran Grade A bakal amsuk pasar seluas 835.800 meter persegi. Jones Lang LaSalle memprediksi sektor perkantoran tersebut akan mencapai 1 juta meter persegi pada tahun berikutnya.

"Kami melihat ada pertumbuhan besar di Manila jika dibandingkan dengan beberapa kota lainnya di regional Asia Tenggara," ujar Kepala Riset, Konsultasi, dan Valuasi Jones Lang LaSalle Filipina.

Meski begitu, masih ada tanda-tanda mengkhawatirkan atas ledakan properti di negeri koloni Spanyol ini. Pasalnya, pasokan residensial telah melebihi permintaan.

"Bagaimana pun juga di pasar lokal, para pengembang besar memiliki cadangan dana yang mereduksi risiko apabila pasar jenuh. Pengembang dapat dengan mudah menarik proyek baru apabila pasokan berlebih. Pada 2014 misalnya, terjadi penolakan sebesar 33 persen di proyek baru," papar Kepala Riset dan Konsultasi Colliers International Filipina, Julian Guevara.

Pertumbuhan properti di Filipina lebih didorong oleh dua kelompok utama, yaitu 11 juta pekerja migran Filipina yang tahun lalu menyumbang devisa sebesar 24,3 miliar dollar AS dan 1,1 juta masyarakat yang bekerja di sektor alihdaya.

Selain itu, properti untuk pasar menengah di Filipina juga masih menjanjikan. SM Development, entitas perusahaan SM Investments mendapatkan keuntungan di pasar menengah dengan kenaikan hingga 37 persen pada 2014. Properti yang mereka tawarkan berada pada kisaran harga 2 juta hingga 3 juta peso.

"Kami melihat kelas menengah lebih besar dan stabil dibandingkan dengan pasar lainnya. Konsumen di segmen pasar tersebut memiliki uang dan kreditnya juga baik," ujar Executive Vice President SM Development, Jose Mari Banzon.

Kesempatan bermain di perumahan rakyat juga masih terbuka. Banzon mengatakan Fillipina memiliki angka kebutuhan rumah hingga 3,9 juta pada 2013.

"Kebutuhan rumah akan menjadi 6,5 juta pada 2030. Rumah denga harga di bawah 1 juta peso masih memiliki kesempatan," tandas Banzon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau