Teknologi ini, lanjut David, memungkinkan pengguna tetap merasakan pengalaman yang menyenangkan saat mandi. Pengguna akan merasa air yang mengalir cukup banyak walaupun sebenarnya tidak sebanyak yang dibayangkan. Caranya, David memodifikasi besarnya tetesan air yang mengalir dari kepala shower. Besaran tetesan air berbeda-beda pada tiap produknya. Namun, David mengklaim konsumsi penghematan air bisa mencapai 30 persen.
"Pengguna tidak ingin pengalaman mandinya berkurang dengan aliran air yang sedikit. Teknologi ini membantu memberikan kenyamanan sekaligus mengurangi pemakaian air," jelas David.
Selain itu, produk Brizo juga mengantongi sertifikat Environmental Protection Agency (EPA) WaterSense 2013. Program ini bertujuan untuk melindungi pasokan air di Amerika Serikat pada masa yang akan datang. Sertifikasi WaterSense diberikan atas kriteria utama EPA yaitu aliran air 1,5 galon per menit untuk keran dan 2,0 galon per menit untuk pancuran mandi.
Produk berlabel WaterSense sendiri bisa mengurangi pemakaian 20 persen air. Salah satu produk Delta Faucet yang dilabeli WaterSense adalah Sotria. Produk ini mengusung desain ekor pesawat terbang berbentuk segitiga pada moncongnya. Keran ini dirancang khusus untuk dipasang di kamar mandi dengan varian empat pilihan yaitu Polished Chrome, Brilliance Luxe Nickel, Polished Nickel, dan Matte Black.
Sotria diluncurkan perdana di Amerika Serikat pada November 2014. Harganya dibanderol sekitar 400 dollar AS atau Rp 5,2 juta per unit. Meski cukup mahal, ia yakin produknya mampu bersaing di kelasnya. Selain WaterSense, Sotria dilengkapi teknologi H2O Technology yaitu sistem pengontrol dinamika aliran, tekanan, dan suhu air. Teknologi ini juga mempermudah pengguna mengaktifkan keran hanya melalui sentuhan di beberapa bagian tubuhnya.