Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sepanjang 65 Meter, Ciptakan Hubungan Intim Penghuni dan Alam

Kompas.com - 19/03/2015, 16:15 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com - Dewasa ini, banyak hunian yang dibuat dengan konsep minimalis ataupun vertikal. Namun, sebuah rumah di pedesaan Brasil justru dibangun secara horizontal sepanjang 65 meter. Bukan yang terpanjang di dunia, memang, tapi desainnya inspiratif.

Rumah ini dirancang oleh Studio MK27, memiliki dinding tertutup di satu sisi dan transparan di sisi lainnya. Dipimpin oleh arsitek Marcio Kogan, studio asal Sao Paulo, Brasil tersebut membangun Casa Mororo di wilayah berbukit lebih dari 160 kilometer di luar perkotaan.

Lokasi Casa Mororo memiliki suhu yang jarang melebihi 20 derajat Celcius. Oleh karena itu untuk menjaga penghuninya tetap nyaman, bangunan dibentuk seperti gudang dengan tampilan menyerupai rumah.

Eksterior didominasi lapisan logam bergelombang. Namun salah satu sisi eksterior rumah menggunakan material kaca untuk menciptakan teras dan kolam renang dalam ruangan.

"Arsitektur bangunan ini berupaya menciptakan ruang internal utama pada hari-hari yang dingin, Secara eksternal, volume bangunan yang sama akan menciptakan "dualisme" antara blok tertutup dan transparan," ujar Kogan.

Klien Casa Mororo sebenarnya meminta pembangunan rumah pada titik tertinggi dari lokasi lereng di mana penghuni bisa mendapatkan pemandangan terbaik. Namun Kogan membujuk mereka untuk membangunnya di wilayah yang lebih rendah di sekitar pepohonan pinus.

"Solusi ini memungkinkan bangunan dikelilingi oleh alam. Menciptakan hubungan yang intim dengan lokasi," tandas Kogan.

www.dezeen.com Wilayah transparan dengan kaca sepanjang 14 meter berisikan teras beraspal serta kolam renang yang memperluas salah satu sisi, sauna tertutup dan ruang ganti di sisi lain, serta cerobong asap di dinding belakang.
Wilayah transparan dengan kaca sepanjang 14 meter berisikan teras beraspal serta kolam renang yang memperluas salah satu sisi, sauna tertutup dan ruang ganti di sisi lain, serta cerobong asap di dinding belakang.

Sistem ventilasi terintegrasi membantu mencegah kondensasi dari embun pada kaca. Hal ini memungkinkan penghuni untuk dapat selalu melihat ke pepohonan saat berenang. Dek balkon utama terhubung dengan ruang keluarga dan area makan dengan meja besar yang mampu diduduki 16 orang.

Dapur dan meja sarapan berada di sepanjang bagian belakang ruangan. Namun hal tersebut dapat disembunyikan di balik dinding layar lipat.

Permukaan lantai batu mengikuti dari area kolam renang. Dinding dan langit-langit berlapis kayu panjang menawarkan estetika sederhana yang didengungkan oleh atap dan langit-langit melengkung tradisional.

"Penggunaan bahan-bahan internal seperti kayu membuat rumah nyaman. Rasanya seperti berada di vila tradisional di pegunungan," lanjut Kogan.

Alih-alih menggunakan jendela sederhana, serangkaian pintu kaca berjalan justru dipasang di sepanjang dinding samping. Hal ini membuat penghuni dapat menutupnya dengan cara menggeser daun jendela kayu.

Di samping ruang keluarga, lima kamar tidur disusun secara berurutan dalam satu ruangan persegi berwarna putih yang panjang. Kamar tidur utama diikuti oleh empat kamar tidur lainnya. Pada ujung koridor, ruangan terakhir menawarkan area keluarga dan makan yang lebih intim karena terbuka pada sebuah balkon besar.

Untuk memastikan proses konstruksi berjalan cepat sekaligus murah, sebagian besar struktur diprefabrikasikan sebelum diangkat ke lokasi. Material industri juga dispesifikasikan sedapat mungkin, mulai dari selubung logam bergelombang hingga kerangka baja.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com