Dalam indeks PIRI tersebut, Bali menempati posisi tiga terbesar dunia dengan pertumbuhan harga 15 persen. Bali hanya kalah dari New York, dan Aspen yang masing-masing mencetak pertumbuhan harga 18,8 persen, dan 16 persen.
Sementara Jakarta yang sempat menjadi jawara selama dua tahun berturut-turut pada 2012 dan 2013, justru terpuruk ke tempat 12 dengan catatan pertumbuhan harga hanya 11,2 persen. Ibu kota Indonesia ini tak sendiri, Beijing dan Guangzhou pun mengalami penurunan laju pertumbuhan harga. Keduanya terlempar ke posisi tengah. Demikian halnya dengan Singapura yang terjerembab hampir di posisi buncit.
Secara umum, menurut Head of Research Global Knight Frank, Liam Bailey, harga hunian mewah di seluruh dunia meningkat dengan angka rerata 2 persen sepanjang tahun 2014. Kondisi sebaliknya terjadi di pasar Asia, Timur Tengah, dan Eropa. Pertumbuhannya kurang dari 2,8 persen seperti pencapaian 2013.
"Dalam indeks tahun ini, Amerika Serikat melampaui pasar Asia dan mendominasi posisi teratas PIRI. Amerika Serikat menempati empat posisi teratas dalam sepuluh besar PIRI dengan New York, dan Aspen di posisi pertama dan kedua," ujar Bailey.
Dia menambahkan, perbedaan kinerja antara kawasan Amerika Utara dan kota-kota Eropa terlihat sangat mencolok. Harga hunian mewahnya meningkat hingga 13 persen pada tahun lalu. Sementara kota-kota Eropa hanya tumbuh 2,5 persen secara rerata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.