Pasalnya, yang meresmikan pembukaan gedung dengan ketinggian 258 meter dan berisi 59 lantai menurut perhitungan marketing ini adalah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Pembangunan pencakar langit, seolah menjadi sebuah keharusan. Karena pencakar langit juga bisa dianggap sebagai identitas dan ikon paling kuat yang membangkitkan kesadaran publik. Ketika orang bertanya ikon kota Kuala Lumpur atau Malaysia paling tersohor, pasti jawabannya adalah Petronas Twin Tower yang menjulang 452 meter. Ketinggiannya ini masuk dalam kategori supertall (gedung di atas 300 meter).
Demikian halnya ketika publik bertanya mengenai Dubai, Uni Emirat Arab, pasti tak lepas dari Burj Khalifa yang mengangkasa 828 meter sehingga masuk dalam kategori megatall (gedung dengan ketinggian di atas 500 meter).
Menurut Haryadi, meskipun di Jakarta banyak dibangun pencakar-pencakar langit, namun Sahid Sudirman Center diharapkan dapat menjadi kebanggaan dan salah satu ikon kota. Dengan kata lain, Sahid Sudirman Center merupakan sebuah signature property yang menjadi kebanggaan. Setidaknya bagi Sahid Group, Pikko Land Group, dan Dua Mutiara Group.
"Tak akan ada lagi gedung seperti ini yang akan kami bangun. Mungkin jangka waktu lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan setengah abad sekalipun. Oleh karena itu, kami mengerahkan segala kemampuan, keahlian, dan juga dukungan finansial agar Sahid Sudirman Center ini menjadi kebanggan," tutur Haryadi kepada Kompas.com, Sabtu (14/3/2015).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan