Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Investasi Asia "Hantam" Eropa

Kompas.com - 12/03/2015, 12:59 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber EIN News
KOMPAS.com - Gelombang investasi properti asal Asia semakin gencar menguasai pasar Eropa saat ini. Hal ini dibuktikan dengan angka pertumbuhan investasi yang melonjak 44 persen sepanjang 2014 lalu menjadi 14 miliar Euro atau ekuivalen dengan Rp 195,8 triliun.

Jumlah tersebut bakal melambung lagi hingga empat tahun ke depan. Catella Research memperkirakan investasi Asia yang tersebar di Eropa bakal menembus angka 25 miliar Euro atau setara Rp 349,7 triliun.

Para investor properti Asia berlomba memperebutkan aset properti berkualitas tinggi di lokasi-lokasi premium Eropa. Alhasil persaingan berlangsung sengit, terutama di negara-negara macam Inggris, Perancis, dan Jerman. 

Bahkan, investor properti asal Tiongkok, menjadikan Inggris sebagai wilayah ekspansi, dan diversifikasi investasi mereka.

Lantas, apa yang mendorong investor Asia ini tertarik merambah Eropa yang selama ini tidak masuk dalam radar investasi utama?

"Motivasi dan alasan yang tepat  adalah rasa ingin tahu tentang harapan tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tidak diketahui sebelumnya. Karena tidak pernah terjadi dalam 20 tahun terakhir gelombang besar dialami Eropa seperti ini," ujar Group Head of Research Catella, Thomas Beyerle.

Apalagi, jika dibandingkan dengan kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Utara, Eropa sejauh ini tidak termasuk dalam hitungan mereka. Kini, sebaliknya terjadi, ada harapan yang tinggi untuk pasar properti di Benua Eropa.

London tampil sebagai pasar utama destinasi investasi Asia, dalam empat kuartal terakhir. Menyusul Perancis dengan pertumbuhan 2,5 persen pangsa pasar investasi komersial Asia, Belgia naik 14 persen, Jerman sebesar 6 persen, dan Spanyol 3 persen.

Ada pun investasi Asia ini berasal dari perusahaan asuransi, dan kesejahteraan, dan lembaga investasi Singapura, Malaysia, serta Korea Selatan. Sementara Tiongkok, masih menempati posisi teratas dan merupakan pendorong utama hingga 2019 mendatang.

Faktor lain adalah gelombang liberalisasi sosial politik di negara-negara Asia. Gerakan menuju Eropa semakin semarak dengan embel-embel diversifikasi, stabilitas, dan inflasi. Demikian halnya aspek rule of law, stabilitas politik, transparansi pasar, dan standard pasar.

"Atas dasar alur argumentasi ini kita juga bisa menyimpulkan bahwa strategi investasi properti di lokasi utama akan terus berlanjut selama beberapa waktu ke depan," tambah Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau