Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaian Listrik Tinggi, Potensi Kebakaran Makin Besar

Kompas.com - 11/03/2015, 07:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Zaman terus berubah seiring perkembangan teknologi. Demikian halnya dalam teknologi di berbagai sektor yang membuat pekerja ketergantungan dengan piranti keras mereka. Ini sama artinya dengan pemakaian listrik yang makin besar di dalam gedung-gedung tinggi.

Sementara itu, di sisi lain seiring berjalannya waktu, gedung juga mengalami depresiasi atau penurunan kualitas.

Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Green Building Council Indonesia, Naning Adiningsih Adiwoso, kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2015).

"Semua (peralatan di dalam gedung) ada umurnya. Kalau tidak diperbarui, bisa berbahaya," ujar Naning.

Menurut Naning, para karyawan nyaris tidak mungkin bekerja tanpa komputer. Jika tidak menggunakan komputer, mereka bekerja melalui gadget  yang juga membutuhkan listrik untuk mengisi dayanya. Belum lagi, karena udara Jakarta cukup panas, setiap gedung mau tidak mau dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Pemakaian listrik yang berlebih ini, kata Naning, bisa menghasilkan suhu tinggi di atas biasanya dan memicu kebakaran.

"Zaman dulu kan tidak (memakai banyak listrik). Kebakaran tidak sesering sekarang. Walaupun tidak tiap hari, tapi selalu ada saja," kata Naning.

Dia juga mengatakan, biasanya, kebakaran gedung terjadi karena terjadi arus pendek pada listrik. Jika pengelola tidak teliti terhadap keamanan gedung, arus pendek ini bisa berujung pada kebakaran besar.

Hal itulah yang menyebabkan pengelola harus tanggap dan rajin mengecek seluruh sistem keamanan di dalam gedung untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Sistem ini, kata Naning, harus dicek mulai dari hal-hal kecil misalnya kelayakan kabel. Jika umur kabel sudah terlalu tua, maka akan lebih mudah digerogoti oleh tikus dan memicu arus pendek.

"Gedung boleh saja tua, tapi bukan berarti maintenance-nya diabaikan. Banyak triknya untuk memperbaiki. Kita tidak pernah tahu saat peralatan keaman tidak berfungsi, kalau tidak dicek," tandas Naning.

Sebelumnya, gedung Wisma Kosgoro yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, terbakar pada Senin (10/3/2015). Gedung tersebut sudah beroperasi sejak tahun 1970-an.

Penyebab terbakarnya gedung ini masih belum diketahui. Namun api sempat meluas hingga empat lantai di atasnya dan memakan waktu lebih dari 10 jam untuk pemadaman.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengaku telah memberi peringatan kepada pengelola gedung terkait sistem proteksi kebakaran, yaitu sprinkler yang tidak berfungsi secara baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com