Menurut Commercial Director PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Daniel Kundjono Adam, sebanyak 105 tenaga terampil mulai mengikuti pendidikan di Sekolah Tukang Semen Tiga Roda (SETARA) untuk memperoleh sertifikasi.
"Peserta Setara gelombang pertama ini ada 105 (orang). Sebelumnya ada 200, kemudian disaring lagi," ujar Daniel kepada Kompas.com, usai peluncuran Setara di Politeknik Negeri Bandung, Selasa (24/2/2015).
Para peserta ini berasal dari Bandung dan sekitarnya. Pada periode berikutnya, Indocement akan mengadakan Setara di provinsi lain se-Indonesia. "Kami juga akan ke provinsi lain. Mungkin setelah ini Jawa Tengah, Jawa Timur, atau Sumatera," sebut Daniel.
Dia menjelaskan, dengan menyambangi daerah-daerah, para tenaga terampil ini tidak harus mengeluarkan dana untuk akomodasi atau transportasi. Indocement akan bekerja sama dengan tenaga pengajar dari perguruan tinggi atau universitas di daerah yang disambangi.
Daniel mengaku, menemukan tenaga terampil untuk ikut pelatihan di Bandung, sebagai kota pertama diselenggarakannya Setara, tidaklah mudah. "Mencari tukang sebenarnya itu yang sulit. Kami mencari yang levelnya mandor di lapangan. Syaratnya mereka mau dilatih lebih baik dan kompeten. Pendidikan minimal SMA," sebut Daniel.
Saat proses seleksi, Daniel bercerita, timnya menemui kepala proyek-proyek kecil di lapangan. Timnya juga menilai kualitas bangunan proyek tersebut. "Kita wawancara para mandor ini, apakah ada keinginan untuk maju. Setelah itu, kita kumpulkan," jelas Daniel.
Para tukang yang terpilih, kata Daniel, akan mendapatkan pengetahuan dalam bidang keterampilan konstruksi. Selain itu, mereka juga diberi pelatihan mengenai perundang-undangan terkait jasa konstruksi, praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), manajemen konstruksi, perencanaan anggaran biaya dan pengajuan tender.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Setara, Daniel menambahkan, para peserta akan mendapatkan kartu jaringan alumni yang terdapat nomor telepon. Tujuannya, agar PT Indocement bisa tetap memberikan informasi terkait pertukangan.
"Kita pantau juga proyeknya. Kita adakan survei berkala bagaimana perkembangan mereka. Kalau perkembangannya bagus, mungkin kita adakan sertifikasi lanjutan," tandas Daniel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.