Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Seperti Mesir dan Libya, Indonesia Bangun Satu Juta Rumah

Kompas.com - 30/01/2015, 08:57 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan satu juta rumah yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, merupakan program untuk meringankan masalah kekurangan rumah. Seperti diketahui, angka kebutuhan rumah di masyarakaat (backlog), menurut data Badan Pusat Statistik adalah 13,5 juta unit.

Ketua Tim Ahli Wapres, Sofyan Wanandi mengatakan, orang-orang yang tidak memiliki rumah ini didominasi oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan begitu, ia berpendapat, membangun rumah untuk mereka, akan membantu pemerataan ekonomi antara MBR dengan masyarakat menengah ke atas.

"Kita perlu (program) ini untuk pemerataan. Di Indonesia ini, gini ratio (rasio pengukur ketimpangan) sudah 0,42 bahkan sekarang sudah mendekati 0,43. Kalau tidak dikerjakan, masalah gap kaya miskin bisa terus bertambah," ujar Sofyan saat diskusi panel "Program Pengadaan Sejuta Rumah: Peluang & Tantangan", di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Ia menjelaskan, jika angka gini ratio sudah menyentuh 0,5, maka Indonesia bisa seperti Mesir dan Libya. Di dua negara ini, ketimpangan pendapatan sangat kentara, terlihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang berbeda jauh.

"Kita tentu tidak ingin Indonesia seperti Mesir dan Libya. Maka, pemerintah disamping menyelesaikan infrastruktur, pertanian, swasembada, beras dan jagung, kita harus melaksanakan perumahan ini," jelas Sofyan.

Pemerintah, lanjut Sofyan, menyadari betul adanya ketimpangan ekonomi ini di Indonesia. Buktinya, ada rumah-rumah untuk menengah ke atas dan ada pula rakyat miskin yang belum memiliki rumah.

"Nelayan, petani, maupun pekerja di sektor informal, ini yang perlu dibantu," tegas Sofyan.

Ia menambahkan, program satu juta rumah ini akan dilaksanakan secara merata di seluruh provinsi di Indonesia. Tim ahli sedang merumuskan, misalnya di Pulau Jawa berapa unit yang harus dibangun. Kemudian, berapa unit rumah di Sumatera. Intinya, kata Sofyan di seluruh daerah harus dapat.

"Termasuk di daerah timur. Kita konsentrasikan sebagian untuk (masyarakat) yang miskin sekali," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com