Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem "Racking", Solusi Pergudangan Modern

Kompas.com - 28/01/2015, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, pertumbuhan bisnis konsumsi, bisnis pergudangan (warehouse)pun ikut melesat. Sayangnya, bisa dihitung dengan jari pergudangan representatif yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Beberapa industri, misalnya industri makanan, sangat terikat dengan masa tenggang waktu konsumsi (kedaluwarsa). Oleh karena itu, industri semacam ini membutuhkan gudang khusus yang dilengkapi peralatan dan manajemen yang khusus pula.

Menurut Direktur PT Mulia 41, Marcell Gunawan, banyak perusahaan yang memiliki gudang, tetapi tidak dibarengi manajemen yang tepat.

"Mereka punya warehouse tapi (barang-barang) ditumpuk begitu saja. Mana barang yang masuk duluan, dengan barang yang akan dikeluarkan, manajemennya tidak jelas. Namun, dengan membangun racking, sistem manajemen bisa jadi solusi pergudangan," ujar Marcell kepada Kompas.com saat peluncuran PT Mulia 41 Warehouse Solution dan STOW, di Hotel Shangri-La, Rabu (28/1/2015).

Marcell menjelaskan, dengan memasang racking, area penyimpanan menjadi tidak terlalu besar. Contohnya saja STOW yang merupakan produk pallet racking yang berasal dari Belgia. Berbeda dengan rak biasanya, STOW memegang sertifikasi FEM dari Eropa.

"Sertifikasi ini memastikan kualitas dan standar racking  internasional. Bisa dipegang jadi jaminan," kata Marcell. Ia menambahkan, waktu pemasangan rak bervariasi tergantung ukurannya. Biasanya, pemasangan memakan waktu dua minggu sampai satu bulan.

Sementara itu, Komisaris PT Mulia 41 Hadi Sampurna, menjelaskan, sebelum pemasangan rak, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. "Ada beberapa pilihan sistem racking yang bisa kami fasilitasi. Kami harus lihat berapa jumlah barang, jenis barangnya apa, beratnya berapa," kata Hadi.

STOW sendiri sudah ada sejak 35 tahun yang lalu. Salah satu produknya adalah Drive in Racking, Pal Rack, Stow Mobile, Midi Rack, Stowshelf, dan Mezza Stow. Produk unggulannya adalah Stow Atlas, yaitu sistem pallet shuttle.

Stow Atlas bisa bergeser mengikuti struktur racking. Shuttle ini bergerak mengikuti jalurnya untuk memudahkan bongkar muat barang sampai ke rak yang paling dalam. Dengan demikian, rak bisa diatur lebih rapat dan kapasitas penyimpanan menjadi lebih optimal.

Berfungsi dengan baterai berdaya delapan hingga sepuluh jam, Stow Atlas bisa mengangkut barang mulai dengan bobot 25 kilogram hingga 1.500 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

PPK GBK Pertanyakan Alasan Pontjo Sutowo Minta Ganti Rugi Rp 28 Triliun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com