Pembangunan infrastruktur sepanjang 7.000 kilometer ini adalah bagian dari megarencana lintas negara. Setelah dengan Rusia, Tiongkok juga bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Kanada melalui pembangunan sebuah terowongan bawah laut melewati samudera Pasifik.
"Jika dana mengalir lancar, pekerjaan jaringan infrastruktur ini dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun," ujar pakar terowongan dan kereta dari Akademi Teknologi Tiongkok, Wang Meng-shu.
Sementara, biaya untuk membangun infrastruktur berbasis rel Beijing-Moskow diperkirakan mencapai angka 230 miliar dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 2.915 triliun!
Proyek raksasa ini merupakan tindaklanjut dari hasil pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang pada pertengahan Oktober 2014.Kemudian hasil pertemuan tersebut diwujudkan dengan penandatanganan perjanjian pembangunan kereta berkecepatan tinggi dari Beijing ke Moskow oleh empat lembaga yakni Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok, Perusahaan Kereta Api Tiongkok, Administrasi Transportasi Rusia, dan Perusahaan Kereta Api Nasional Rusia.
"Eurasia" merupakan proyek perdana dari sekian banyak proyek yang dirintis Tiongkok. Para insinyur negeri Tirai Bambu diketahui telah meningkatkan kemampuan teknis mereka melalui beberapa perjanjian di seluruh dunia.
Di antaranya perjanjian Tiongkok dengan perusahaan Teknologi Kereta Transit Jerman, dan Pusat Pengembangan Riset Inggris, yang dibuat setelah kesepakatan antara
pemerintah Tiongkok dengan Jerman, melalui CSR Sifang, Universitas Teknologi Dresden, dan Universitas Stuttgart ditandatangani Oktober 2014.Lintasan kereta Beijing-Moskow dianggap sebagai pekerjaan luar biasa besar dan merupakan rekor baru. Pasalnya, panjang lintasan ini tiga kali dari track kereta supercepat Beijing-Guangzhou yang saat ini merupakan lintasan terpanjang di dunia.
Jaringan kereta Beijing-Moskow sendiri akan dikerjakan oleh BUMN Perkeretaapian Tiongkok, China Railway, melalui anak usahanya dengan perusahaan lokal Rusia, Uralvagonzavod.
Dengan dibangunnya lintasan kereta Beijing-Moskow, dapat memangkas waktu tempuh menjadi hanya dua hari. Sebelumnya, kereta api trans-Siberia yang menghubungkan Beijing-Moskow melalui Kazakhstan, memakan waktu tujuh hari.
Selain memperpendek waktu tempuh, "Eurasia" juga dipandang sangat potensial secara ekonomi. Pasalnya, perusahaan mobil Jerman macam Volkswagen, BMW dan Mercedes tertarik untuk menggunakan konektivitas ini dari pabrik-pabrik mereka di Tiongkok menuju Eropa.
Menurut para ahli rel, penurunan tajam dalam biaya distribusi per kilometer dari konstruksi kereta api berkecepatan tinggi ini akan menarik banyak investor dan pasar asing.