"Membuat taman bagusnya itu saat musim hujan, karena tanaman yang baru ditanam butuh penyiraman teratur," ujar Abdul kepada Kompas.com, Sabtu (3/1/2015).
Selama ini, ia memberi garansi kepada konsumennya selama sebulan. Jika tanaman di taman tersebut mati sebelum sebulan, ia harus mengganti tanaman tersebut.
Abdul bercerita, hal ini sempat merugikannya ketika membangun taman di kala musim kemarau, karena tanaman baru sulit berkembang dengan baik.
"Saya pernah meninggalkan taman baru tanpa pengawasan saat bulan puasa. Sebulan setelah kembali, tanaman pada mati," kata Abdul.
Oleh sebab itu, tambah Abdul, upaya untuk menjaga taman yang baru dibuat saat musim kemarau, lebih berat dibandingkan saat musim hujan. Saat musim kemarau, biasanya ia rutin mengunjungi taman yang baru dibuatnya. Hampir setiap hari saat musim kemarau, ia rutin mengecek taman kreasinya.
Meski begitu, bukan berarti membuat taman saat musim hujan tidak memiliki tantangan.
"Kalau musim hujan, yang sulit itu tanahnya. Karena biasanya saya bawa tanah sendiri, supaya lebih terjamin teksturnya," ucap Abdul.
Ia menjelaskan, dalam membuat taman, Abdul biasa meminta rekannya di daerah Gunung Sindur, Bogor untuk mengirimkan tanah. Tanah dari daerah ini, memiliki tekstur ideal untuk ditanami tanaman.
Lama pembuatan taman bisa bervariasi tergantung pada jenis dan luas taman. Untuk luas taman 70-100 meter persegi, pengerjaannya menghabiskan waktu tiga sampai empat hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.