Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Pusat Belanja 2015 "Family Mall"

Kompas.com - 27/12/2014, 13:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Tren pusat belanja yang akan berkembang tahun 2015 adalah yang berkonsep "family mall" atau mal keluarga. Konsep ini memungkinkan seluruh anggota keluarga dapat memenuhi kebutuhannya di satu tempat dalam waktu bersamaan. 

"Family mall" juga membuka peluang untuk kalangan pebisnis ritel merealisasikan rencana eskpansinya tanpa harus direpotkan mencari spesifikasi target sasaran. Pasalnya, "family mall" pasti dikunjungi konsumen dengan stratifikasi luas mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, eksekutif muda, keluarga muda, hingga anggota-anggota komunitas. 

Demikian dikemukakan General Manager Sales, Marketing and Promotion Paragon City Mall Semarang, Dian Widiyanti, kepada Kompas.com, Jumat (26/12/2014). 

"Mal keluarga saat ini telah bertransformasi menjadi titik pertemuan dari beragam kepentingan dan ceruk pasar yang berbeda. Pasalnya konsep "family mall" sangat lengkap, semua ada dan berbaur. Mulai dari kebutuhan hobi, kebutuhan pokok, kuliner, hiburan, pusat kebugaran, pakaian, hingga kosmetik dan perhiasan," tutur Dian. 

Dian memaparkan, konsep mal keluarga yang diusung Paragon City Mall sukses membawa peritel-peritel yang dibutuhkan keluarga-keluarga Semarang. Hingga empat tahun usianya, mal ini menjadi destinasi warga kota dan juga wilayah lain di sekitarnya. 

Dengan keberhasilan ini, kata Dian, kinerja Paragon City Mall Semarang terus tumbuh. Hal ini ditandai dengan catatan sempurna tingkat okupansi 100 persen dengan tarif sewa Rp 400.000 hingga Rp 700.000 per meter persegi di luar biaya servis Rp 90.000 per meter persegi per bulan. 

"Kami kewalahan melayani calon peritel baru yang ingin masuk Paragon. Ada banyak peritel yang masuk daftar tunggu. Sehingga akhirnya memutuskan untuk membangun Paragon City Mall II tahun depan," buka Dian.

"Family mall" yang akan menjadi tren tahun depan juga diutarakan Event and Promotion Manager Gandaria City Mall, Zico Rossano Hansakarya. Menurut dia segmen keluarga ceruknya sangat besar di antara segmen-segmen lainnya. 

"Selain itu, daya beli atau "spending power" juga tinggi. Konsep "family mall" inilah yang akan kami pertahankan dan digenjot pertumbuhannya tahun depan," ujar Zico. 

Saat ini, Gandaria City Mall di Jakarta Selatan yang dikembangkan PT Pakuwon Jati Tbk, mencatat tingkat okupansi 96 persen. Pencapaian ini, kata Zico, akan terus melonjak seiring dengan dibukanya Uniqlo dan peritel-peritel baru segmen pakaian tahun depan. 

"Kami optimistis, kehadiran peritel baru itu akan melipatgandakan jumlah kunjungan menjadi 30 persen lebih tinggi dari pencapaian saat ini sebanyak 100.000 orang. Terlebih hotel Sheraton juga akan buka tahun 2015," tambah Zico. 

Direktur Utama PT Ciputra Surya Tbk, Harun Hajadi, sependapat dengan Dian dan Zico. Menurut Harun, konsep pusat belanja memang tak terbatas. Namun begitu, sangat diperlukan kreativitas dan inovasi baru dalam mengelola kunjungan ke pusat belanja. 

"Bisnis ritel masih sangat bagus tahun depan karena masuk kategori small ticket item yang belum terpengaruh depresiasi Rupiah, kenaikan suku bunga bank dan juga penyusutan likuiditas. Konsep apa pun terutama "family mall" akan terus bertahan jika dikelola dengan kreativitas dan inovasi baru," beber Harun. 

Dia melanjutkan, konsep "family mall" yang memungkinkan seluruh anggota keluarga beraktivitas di tempat yang sama pada waktu bersamaan akan tetap bertahan dan mampu meraup jumlah kunjungan lebih tinggi. 

"Buktinya Ciputra World Surabaya tàhun ini jumlah kunjungannya tumbuh 19 persen. Mal milik Ciputra lainnya yakni Ciputra Mall Grogol Jakarta Barat dan Ciputra World Jakarta juga tumbuh," pungkas Harun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau