Saat ini, lanjut Erjoni, Basko Group memiliki cadangan lahan (landbank) seluas 320 hektar yang belum dikembangkan. Seluas 300 hektar di antaranya berada di Rumbai, dan 20 hektar lainnya dekat Bandara International Sultan Syarif Qassim II, Pekanbaru.
"Lahan di Rumbai akan kami manfaatkan sebagai perumahan skala kota. Sedangkan yang dekat bandara kami bangun sebagai properti komersial. Realisasinya masih lama, sekitar lima tahun lagi dari sekarang," pungkas Erjoni.
Mitra strategis
Untuk meminimalisasi risiko bisnis, Basko Group membuka peluang kerjasama dengan mitra strategis. Sejauh ini, mereka telah menjalin kolaborasi dengan Paramount Land untuk bersama-sama melanjutkan kembali pembangunan Green City Pekanbaru.
"Mereka membeli 80 persen saham kepemilikan. Sementara kami sebanyak 20 persen. Selain itu, mereka juga tertarik mengembangkan lahan kami lainnya di Rumbai. Hanya, belum sepakat, karena lokasinya terlalu jauh dari pusat kota," ujar Erjoni.
Selain dengan Paramount Land, kata Erjoni, pihaknya juga tengah menjajaki kemitraan dengan dengan pemain properti nasional lainnya, di luar Ciputra Group, dan Sinarmas Land Group.
"Ada beberapa nama besar yang sudah kami jajaki dan mereka tertarik melakukan kerjasama pengembangan dengan kami," pungkas Erjoni tanpa bersedia menyebut nama pengembang yang telah mereka dekati.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.