Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/12/2014, 20:51 WIB
|
EditorHilda B Alexander

KOMPAS.com - Tak hanya manusia yang mengalami proses evolusi. Perabot rumah tangga (home appliance) pun bertransformasi seiring perkembangan teknologi. Perubahan bentuk, desain, dan juga mesin penggerak perabot mengikuti dinamika zaman dan perilaku masyarakatnya.

Di museum Panasonic, prefektur Osaka, Jepang, kita bisa menyaksikan terjadinya proses evolusi itu dalam setiap dekade. Perabot berjenis mesin cuci, misalnya. Panasonic menyadari bahwa mencuci pakaian sejak zaman dulu sudah menjadi pekerjaan rutin kaum perempuan. Tetapi, pekerjaan mencuci, mengucek dan membilas pakaian, apalagi kalau ada noda yang sulit dihilangkan, sejak dulu dianggap sebagai pekerjaan yang tak terlalu menyenangkan.

Kenyataan tersebut kemudian mendorong perusahaan ini untuk mengembangkan teknologi sederhana yang dapat membantu kaum perempuan melakukan pekerjaan mencuci dengan mudah. Teknologi tersebut diaplikasikan ke dalam mesin cuci.

Namun, jangan bayangkan mesin cuci modern berbentuk segi empat dengan permukaan yang licin mengilap dan tersedia berbagai fitur canggih sehingga pekerjaan mencuci hanya tinggal menyentuh satu tombol saja.

Pada tahun 1951, mesin cuci lebih mirip dengan panci besar berkaki. Pakaian-pakaian kotor tinggal dimasukkan ke dalamnya lalu ada semacam tuas untuk memutar mesin cuci ini dengan tangan. Mesin cuci "purbakala" itu bisa kita lihat dengan jelas di museum milik pendiri Panasonic, Konosuke Matsushita.

Lusia Kus Ana/Kompas.com Selain mesin cuci, museum Panasonic juga menyimpan koleksi setrika yang dibuat pada 1927.

Selain mesin cuci, di museum ini kita juga bisa melihat bentuk setrika pakaian yang diproduksi tahun 1927, yang ternyata bentuknya tak jauh berbeda dengan setrika modern. Selain itu ada juga microwave buatan tahun 1963 yang bentuknya lebih mirip dengan kulkas. Sayangnya, tidak ada keterangan berapa harga jual produk-produk tersebut pada eranya.

Sebagian besar produk elektronik yang dipamerkan di museum ini masih bermerek Masushita dan juga National. Sebagai informasi, Konosuke Matshusita memang pada awalnya memasarkan produk-produk elektronink untuk pasar Jepang dengan merek Matshusita dan memakai merek National untuk pasar luar negeri.

Lusia Kus Ana/Kompas.com Televisi tabung diproduksi tahun 1960-an.

Berbagai bentuk peralatan rumah tangga generasi awal juga bisa kita lihat di museum yang setiap tahunnya dikunjugi sekitar 3.000 orang ini. Mulai dari blender, penyedot debu, radio, kulkas, televisi, sampai pemutar piringan hitam. Benda-benda ini bisa dipastikan merupakan peralatan yang mutakhir pada zamannya.

Anda mungkin masih ingat bentuk televisi tabung era 1960-an yang memiliki kotak pengeras suara di bawah layar televisi atau di sampingnya. Di zaman tersebut, mereka yang memiliki televisi tersebut biasanya hanya kalangan mampu dan berpendapatan tinggi.

Perubahan bentuk dan juga ditambahnya fungsi-fungsi pada produk elektronik memang mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. Selain desain yang lebih futuristik, saat ini hampir semua produk elektronik Panasonic lebih hemat energi.

Bukan hanya Panasonic, hampir setiap produsen elektronik kini juga terus berlomba menciptakan produk yang berkualitas tinggi, efisien, hemat energi dan tentu saja memanjakan konsumen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+