Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ke IKEA Seperti Berwisata, Bukan Belanja"

Kompas.com - 23/11/2014, 11:16 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Toko-toko furnitur asing terus bermunculan. IKEA, adalah salah satu yang baru meresmikan keberadaannya di Indonesia, pada pertengahan Oktober silam. Meski begitu, pada hari pertama pembukaannya, IKEA mampu "menghisap" 17.000 pengunjung.

Banyak pengunjung tak sekadar berbelanja, melainkan juga berwisata. Mereka menjelajah setiap sudut toko yang sengaja dibuat sesuai dengan tema ruang-ruang dalam rumah. Ada yang terpesona menikmati keunikan desain perlengkapan dapur, ada juga yang rela berjam-jam menikmati penataan menakjubkan ruang tamu dan ruang keluarga.

Daya tarik penataan ruang dan keunikan desain furnitur IKEA juga dirasakan oleh Adjie (32), seorang pengunjung. Dia datang bersama istri, Desy (31), beserta anak perempuan mereka. Keluarga kecil ini tiba di toko dengan warna dominan kuning-biru tersebut sekitar pukul 20.30, Sabtu (22/11/2014). Mereka mengendarai mobil dari kediaman di Ciledug, Jakarta Selatan.

Saat memarkir kendaraannya, Adjie yang baru sekali berkunjung ke IKEA Serpong, merasa takjub. "Ini (gedung IKEA) gede banget. Parkirannya juga terang banget begitu," ujar Adjie kepada Kompas.com.

Adjie mengaku tengah mencari satu set peralatan dapur. Dia memutuskan untuk melihat koleksi IKEA. Saat masuk, dia terperangah melihat berbagai gaya penataan furnitur. Namun, di sisi lain, sang istri justru sempat mengeluh karena letak kitchen set cukup jauh. "Ini seperti dibawa muter-muter. Kita jadi harus lihat-lihat yang lain. Kan yang tadinya gak mau beli, jadi mau beli," kata Desy.

Adjie menambahkan, suasana toko IKEA saat itu sangat ramai. Banyak di antara mereka yang tidak hanya membeli barang yang dibutuhkan,  juga berwisata. "Ada yang tidur-tiduran. Anak-anak lari ke sana ke mari. Jadi kayak wisata gitu," tutur Adjie.

Desy juga mengatakan, banyak pengunjung yang ketika menelusuri IKEA, tidak memerhatikan jalan setapak di depannya. Mereka, sibuk memerhatikan barang-barang yang dipamerkan dan beberapa kali menabrak pengunjung lainnya. Dia mengira, hal tersebut terjadi karena ramainya pengunjung.

Tak puas hanya melihat-lihat peralatan dapur, Adjie pun beranjak ke bagian lain toko. Meski desainnya bagus dan kreatif,  dia merasa, koleksi IKEA tidak banyak. "Semuanya (baru tersedia) Juni 2015. Padahal saya butuh sekarang," jelas dia.

Kendati demikian, Desy beranggapan, desain IKEA berbeda. Dia bahkan sempat berpikir akan lebih betah di dapur, jika menggunakan koleksi peralatan dapur IKEA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau