Harga lahan meroket 50 persen menjadi sekitar 250 dollar AS atau setara Rp 3 juta per meter persegi. Padahal sebelumnya hanya Rp 1,5 juta per meter persegi. Harga ini diprediksi akan kembali berubah saat JIIPE tahap pertama seluas 372 hektar dari total area 2.000 hektar, beroperasi pada semester kedua 2015 mendatang.
"Kami prediksikan harga lahan bakal menjadi 400 dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 4,8 juta per meter persegi," tutur Direktur Pelaksana PT AKR Land Development, yang menggarap Grand Estate Marina City, Widijanto kepada Kompas.com, Rabu (19/11/2014).
Sementara untuk harga lahan di kawasan huniannya saat ini dipatok seharga 300 dollar AS atau setara Rp 3,6 juta per meter persegi.
Tingginya harga lahan di Gresik, menurut Widijanto, juga dipicu oleh rencana pembangunan akses tambahan berupa jalan tol yang menghubungkan Manyar ke JIIPE sepanjang 6,5 kilometer.
Sebelumnya, Gresik sudah terhubung dengan Surabaya melalui Jalan Tol Surabaya-Gresik sepanjang 20 kilometer. Selain, tentu saja jalur kereta api yang menjadi opsi bagi para penglaju Gresik menuju kawasan di sekitarnya dan dari arah sebaliknya.
"Progres pembangunan JIIPE baik kawasan industri, pelabuhan maupun huniannya kami harapkan dapat selesain selama sepuluh tahun anggaran. Sejak dimulai konstruksinya pada 2013 lalu, kami optimistis dapat merampungkannya pada 2023 mendatang," tandas Widijanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.