Untuk apartemen mewah di kawasan central business district (CBD) Jakarta saat ini rentang harganya antara Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi. Sementara itu, di luar kawasan CBD Jakarta sudah mencapai sekitar Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per meter persegi.
Apartemen Anandamaya Residences, contohnya. Menurut riset Colliers International Indonesia, merupakan apartemen dengan harga tertinggi saat ini, yakni Rp 60 juta per meter persegi. Posisi penjualan hunian vertikal yang digarap Astra Land dan Hongkong Land tersebut sudah mencapai 80 persen dari total tahap I sebanyak 300 unit.
Sementara itu, apartemen Pondok Indah Residences menunjukkan kinerja penjualan tak kalah fantastis. Wakil Presiden Direktur PT Metropolitan Kentjana Tbk, Jefri S Tanudjaja, mengklaim dua menara Pondok Indah Residences, yakni Kartika Tower sebanyak 248 unit dan Maya Tower sebanyak 368 unit masing-masing terserap 90 persen dan 85 persen.
Pergerakan harga menara pertama dan kedua, kata Jefri melonjak 8 persen menjadi Rp 47 juta per meter persegi dari sebelumnya Rp 43 juta per meter persegi.
Kalangan jetset
Tingginya minat kelas atas Jakarta terhadap apartemen mewah tak hanya untuk proyek-proyek yang sudah dilansir ke pasar, melainkan sejak masih dalam rancangan dan pra -penjualan.
Apartemen eksklusif dalam pengembangan multifungsi The Hundred di Mega Kuningan, misalnya, sudah "dipesan" kalangan jetset Jakarta. Padahal, apartemen yang dikembangkan Farpoint ini baru akan masuk pasar setelah konstruksi selesai.
"Kami menerapkan strategi ini supaya pasar dan calon pembeli tahu kualitas apartemen yang kami bangun. Tidak sekadar jual gambar," papar CEO Farpoint, Jusup Halimi.
Rencananya, lanjut dia, apartemen The Hundred akan ditawarkan dengan harga perdana pada kisaran Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per meter persegi untuk ukuran 134-340 meter persegi.
"Harga akan berubah tergantung kondisi ekonomi. Bisa lebih tinggi karena kami masih menghitung secara presisi jangan sampai underpriced," ujar Jusup.
Terkait fenomena itu, Managing Director Colliers International Indonesia, Mike Broomell berpendapat, Jakarta saat ini didominasi pasokan apartemen menengah atas dan premium.
"Pasar dihadapkan pada pilihan apartemen untuk kalangan yang tidak sensitif terhadap harga. Selain itu, pasar menyambut antusias karena siklus properti saat ini sedang melambat sehingga mereka tertarik membeli. It's the right time to buy, sebelum harga naik lagi tahun depan akibat rebound karena faktor kepercayaan terhadap Jokowi," terang Broomell.
Di sisi lain, kata dia, para pengembang yang membangun apartemen-apartemen mewah tersebut merupakan pengembang dengan reputasi bagus, terpercaya, dan dengan rekam jejak positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.