Ketua APERSI Eddy Ganefo mengatakan, selain membantu kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah, program tersebut juga sebagai bentuk sosialisasi APERSI di Indonesia.
"Rumah yang pertama diserahkan itu ada di Banten, tipenya 36," ujar Eddy di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/11/2014).
Eddy menuturkan, penentuan tipe rumah yang diserahkan pada masyarakat tidak mampu itu tergantung pada jenis tanah di daerah tersebut. Jika tanahnya mahal, maka tipe rumahnya juga lebih kecil.
Rencananya, rumah-rumah itu akan diserahkan bertahap setiap minggu. Jumlah rumah yang diserahkan bervariasi, yaitu dua sampai tiga rumah dalam satu minggu.
"Penerima awalnya tidak tahu kalau akan mendapatkan rumah. Begitu tahu, mereka kaget," kata Eddy.
Sementara itu, Wakil Ketua VIII Bidang Promosi dan Publikasi APERSI, Joni Indra, mengatakan kriteria penerima murah adalah mereka yang berprestasi, kurang beruntung, layak dibantu, dan religius. Ia menyebutkan, awalnya cukup sulit mencari orang yang memenuhi semua kriteria itu.
"Mereka pas tahu akan dibantu langsung memperlihatkan diri mereka miskin. Padahal, kami cari orang yang meski miskin tapi masih punya daya juang. Jarang orang seperti ini," tutur Joni.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.