Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Gedung Tertinggi di Dunia yang Terbuat dari Kayu!

Kompas.com - 06/11/2014, 11:34 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com – Arsitek dan insinyur di seluruh dunia kini tengah mencari cara baru dalam membangun gedung yang lebih tinggi dan lebih cepat tanpa harus menimbulkan dampak kerusakan pada lingkungan. Mereka melihat bahwa bahan bangunan yang dapat mendukung gagasan tersebut adalah kayu.

Arsitek Michael Green mengatakan, langit adalah batas untuk bangunan kayu. Hal tersebut tercermin pada pembangunan University of Northern British Columbia’s Wood Innovation and Design Centre di Prince George, yang terdiri atas 30 lantai.

Nantinya, jika selesai dibangun, proyek Green tersebut akan menjadi bangunan kayu tertinggi di dunia. Prestasi itu akan melompati pesaingnya, Stadthaus London, yang hanya memiliki sembilan lantai, dan Forte Building di Melbourne setinggi 10 lantai. Tapi, menurut Green, hal itu bukan motivasi utamanya.

www.theguardian.com Pproyek Green tersebut akan menjadi bangunan kayu tertinggi di dunia dan akan melompati pesaingnya, Stadthaus London, yang hanya memiliki sembilan lantai, dan Forte Building di Melbourne setinggi 10 lantai.

"Sejujurnya, bukan masalah menjadi yang tertinggi. Kami benar-benar melihat masa depan kayu pada kota, dan tujuan kami adalah membuat orang lain terlibat pada pembangunan menggunakan kayu juga," kata Green.

Green berharap hal itu dapat menginspirasi arsitek dan insinyur untuk tidak bergantung pada beton dan baja, serta mengembangkan material yang menahan karbon dioksida dari atmosfir. Setiap meter kubik kayu dapat menyerap satu ton karbon dioksida.

Pada konteks ini, dapat disimpulkan bahwa bangunan kayu setinggi 20 lantai bisa menyerap 3.100 ton karbon. Sebaliknya, beton malah mengeluarkan 1.200 karbon. Perbedaan tersebut sama saja dengan menyingkirkan 900 mobil penghasil karbon dalam satu kota setiap tahunnya.

www.theguardian.com Pada konteks ini, dapat disimpulkan bahwa bangunan kayu setinggi 20 lantai bisa menyerap 3.100 ton karbon. Sebaliknya, beton malah mengeluarkan 1.200 karbon.

Tetapi, sementara orang-orang seperti Green menaburkan benih-benih perubahan, pemangku kebijakan atau pemerintah justru mempersulit berkembangnya bangunan kayu. Hal itu berdasarkan reputasi kayu sebagai bahan bakar di kota-kota besar.

Contohnya adalah London, Chicago, dan San Fransisco, yang pernah didera kebakaran besar yang meratakan kota dengan tanah. Namun, kemudian, saat ini para insinyur tengah mengembangkan pelapis atau pelindung kayu yang mampu membuat kayu menjadi tidak mudah terbakar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau