Head of Marketing Department CitraMitra City Banjarbaru, Rudy Andreas, menjelaskan, tingginya kebutuhan hunian didorong aktivitas bisnis dan kunjungan ke kota Banjarbaru.
"Hal itu salah satunya ditandai dengan meningkatnya arus penumpang melebihi kapasitas melalui Bandara Syamsudin Noor dan bandara lainnya," jelas Rudy kepada Kompas.com, Rabu (22/10/2014).
Rudy menjelaskan, meningkatnya aktivitas bisnis tak lepas dari kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang mendekonsentrasi pembangunan tak lagi di Banjarmasin, melainkan ke arah Banjarbaru. Relokasi kantor pemerintahan Pemprov Kalimantan Selatan ke Banjarbaru adalah salah satu rintisan yang telah dilakukan.
"Ini menstimulasi bangkitnya aktivitas bisnis dan ekonomi di sektor perumahan, hotel, dan ruang ritel komersial," sambung Rudy.
Mereka yang melakukan bisnis, tentu membutuhkan hunian atau tempat persinggahan. Tak mengherankan, lanjut Rudy, jika dalam penjualan rumah tahap pertama sejak awal 2014 rumah-rumah CitraMitra City Banjarbaru telah terjual sebanyak 500 unit dari total target 600 unit hingga akhir tahun.
Adapun patokan harga yang ditawarkan senilai Rp 300 juta hingga Rp 700 juta per unit untuk dimensi 38/160 dan 65/200.
"Nilai transaksi penjualan sebesar 75 persen dari target Rp 180 miliar tahun ini," terang Rudy.
Saat ini, pembangunan CitraMitra City tengah dikebut seiring infrastruktur dan utilitas selesai dikerjakan. Rencananya, serah terima tahap pertama mulai dilakukan secara bertahap pada semester I 2015.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.