Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Rumah Semester I Tembus Rp 8,3 Triliun

Kompas.com - 14/10/2014, 14:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi penjualan 30 proyek perumahan di Jadebotabek yang tercatat dalam keranjang penelitian Cushman and Wakefield Indonesia selama semester I tahun 2014 menembus angka Rp 8,3 triliun. Angka transaksi itu relatif menurun dibandingkan pencapaian pada semester I tahun 2013 senilai Rp 8,35 triliun.

Penurunan tersebut disebabkan oleh implementasi peraturan Bank Indonesia (BI) mengenai kenaikan suku bunga, dan uang muka. Peneliti dan penasihat riset Cushman and Wakefield Indonesia, Anindya Prayascitta Samesti, mengungkapkan rata-rata penjualan rumah pada enam bulan pertama mencapai 100 unit per bulan per perumahan. Jumlah berkurang sebanyak 13 unit atau minus 11 persen dibandingkan dengan rerata penjualan pada semester I tahun lalu.

"Kontribusi terbesar penjualan perumahan berasal dari Tangerang yang dipimpin oleh Paramount Land, dan Summarecon Serpong serta Jakarta. Disusul Bogor, dan Depok, kemudian Bekasi," ujar Anindya.

Hasil riset tersebut menyebutkan, mayoritas transaksi penjualan masih berasal dari segmen atas, yaitu sebesar 30 persen dari total transaksi, atau sedikit lebih lebih banyak dari segmen menengah atas yakni 29 persen.

Menurut  Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, rumah paling diminati pasar seharga Rp 2,3 miliar sampai Rp 4,8 miliar dengan luas bangunan 195-269 meter persegi, dan luas tanah 220-300 meter persegi.

"Sementara rumah segmen menengah tercatat sebanyak 24 persen dari total transaksi. Harga unit berkisar antara Rp 876 juta hingga Rp 1,2 miliar dengan luas bangunan 47 meter persegi hingga 90 meter persegi dan luas tanah 62-105 meter persegi yang paling diminati," tandas Arief.

Adapun untuk segmen bawah menempati porsi 28,48 persen. Tipe paling diincar konsumen adalah rumah senilai Rp 161 juta hingga Rp 380 juta dengan dimensi bangunan 33-34 meter persegi dan luas lahan 78-90 meter persegi.

Menariknya, lanjut Arief, akibat pemberlakuan kenaikan suku bunga dan uang muka tersebut, pembeli unit-unit rumah semakin terseleksi. Sebelumnya, komposisi pembeli investor dan spekulator mendominasi. Mereka banyak yang memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR).

"Tapi, kini pembeli end user dengan KPR justru mayoritas," tandas Arief.

Pasokan melambat

Secara umum, pertumbuhan perumahan selama semester I 2014 mengalami penurunan 20 persen. Selain kebijakan BI, pengetatan mortgage bank ke pengembang yang dikucurkan secara bertahap sesuai progres pembangunan fisik, juga menjadi penyebab pasokan tersendat.

"Kondisi politik 2014 semakin memicu pasar atau calon pembeli ragu-ragu melakukan transaksi," ujar Arief.

Jadi, hingga akhir 2014, meski angka transaksi masih baik, namun pengembang akan sangat hati-hati meluncurkan klaster baru. Pasalnya, permintaan akan tereduksi sekitar 9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau