Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Hidup Sehat dan Bahagia? Cobalah Bermukim di Kopenhagen

Kompas.com - 09/10/2014, 16:47 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Bukan tanpa alasan, jika Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana Indonesia (IAP), Bernardus Djonoputro, menyarankan para wali kota di Indonesia, harus mengelola kotanya sebaik Kopenhagen.

Ibu kota Denmark tersebut memang layak dijadikan teladan kota ideal. Bahkan, dalam daftar World Health Cities 2014 keluaran CNN, Kopenhagen menempati posisi sebagai kota tersehat di antara kota-kota dunia lainnya. Kopenhagen mengungguli Vancouver, Melbourne, dan Napa.

Selain itu, Kopenhagen juga beken sebagai surga bagi orang-orang paling bahagia di dunia. Predikat-predikat tersebut seakan tak cukup mendeskripsikan betapa kota ini dikelola dengan sangat baik. Wali kotanya memerhatikan kualitas hidup warganya, tanpa mengabaikan kemajuan dan dinamika teknologi sebagai pendukung untuk pengembangan kota berkelanjutan. Bahkan, Kopenhagen punya julukan baru sebagai kota paling inovatif.

Pendek kata, kota ini benar-benar memudahkan warganya untuk mengadopsi gaya hidup sehat, baik melalui penyediaan layanan kesehatan berkualitas, mendorong pencegahan pengobatan, atau mereduksi polusi udara.

Para pemimpin kota telah menerapkan undang-undang dan kebijakan yang menjamin penduduk setempat memiliki akses ke taman, makanan bergizi dan transportasi umum. Mereka juga sukses menciptakan program-program inovatif untuk memerangi penyakit dan meningkatkan kualitas hidup bagi warga hingga usia lanjut.

Kopenhagen juga terdepan sebagai kota hijau dengan prioritas tinggi pada ruang publik dan privat. Tak mengherankan jika kota ini juga dianugerahi European Green Capital 2014, karena memiliki banyak hotel, restoran, dan ruang konvensi yang ramah lingkungan.

Kota hijau

Pilihan transportasi yang efektif dan hijau juga tersedia di kota ini. Terdapat jalur khusus pesepeda sepanjang 249 km. Lebih dari setengah penduduk kota melakukan perjalanan ke tempat kerja atau sekolah dengan sepeda setiap hari.

Meskipun taman dan jalur khusus sepeda banyak tersedia, namun pemerintah kotanya terus memperluas dan mengembangkan jalur baru. Pada tahun 2015, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru agar semua warga harus dapat mencapai taman atau pantai dengan berjalan kaki dalam waktu kurang dari 15 menit.

Selain itu, mereka juga membuat banyak taman baru atau ruang hijau kecil untuk warga kota. Harapannya adalah bahwa mereka akan membantu menjaga warga tetap prima dan membantu lingkungan dengan mengurangi lalu lintas dan polusi udara.

Meskipun tergolong kota maju yang dipenuhi para profesional dan keluarga muda yang ambisius, namun Kopenhagen juga kota yang santai. Jam kerjanya fleksibel sehingga memungkinkan terciptanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan yang sehat dan efisien.

Menurut laporan OECD, hanya 2 persen dari karyawan di kota ini bekerja 40 jam seminggu atau lebih, yang memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, bermain olahraga, menjadi relawan, atau berpartisipasi dalam program masyarakat lainnya.

Meski santai, Denmark menempati peringkat tiga dalam Indeks Daya Saing Global yang diterbitkan INSEAD pada Desember 2013 lalu, serta masuk dalam daftar 10 besar IMD World Competitiveness Scoreboard 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com