Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Main Street House", Konsep Padu Padan Material Industri dan Alami

Kompas.com - 27/09/2014, 07:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com - Memadukan antara bahan industri dan alami bukanlah sebuah hal sulit, apalagi jika kombinasi itu digunakan untuk pembangunan sebuah rumah. Salah satunya adalah Shed Architecture and Design yang berhasil memadukan kedua unsur berbeda itu dalam sebuah rumah di Amerika Serikat.

Shed Architecture and Design berhasil membangun sebuah rumah dengan memadukan bahan industri dan alami di eksteriornya. Mereka menggunakan logam bergelombang yang dipadu kayu pohon cemara Douglas untuk pintu dan kusen jendela.

Salah satu firma arsitektur itu menamakan rumah buatannya dengan sebutan "Main Street House". Berlokasi di Seattle, AS, rumah ini ditujukan pada sepasang geolog yang kini sedang menikmati masa pensiunnya. Main Street House menggantikan bungalow berusia 100 tahun yang juga berada di lahan sama dan dibatasi sebuah taman dengan pemandangan Danau Washington.

www.dezeen.com Main Street House menggantikan bungalow berusia 100 tahun yang juga berada di lahan sama dan dibatasi sebuah taman dengan pemandangan Danau Washington.
"Mereka ingin sebuah rumah yang sederhana, efisien, dan sangat responsif ke banyak lokasi berbeda," kata Thomas Schaer, sang arsitek.

Pembungkus logam bergelombang yang dicat dipilih untuk memberi kesan tampilan seng, tapi dengan biaya lebih murah. Semua itu dikombinasikan dengan kayu cemara lokal Douglas untuk kusen jendela dan panel sekitar pintu.

Rumah ini dibangun dari kayu menggunakan teknik yang dikenal sebagai teknik advance framing. Teknik ini membutuhkan kurang dari 30 persen kayu ketimbang pembangunan rumah Amerika Serikat konvensional lainnya.

www.dezeen.com Rumah ini tersusun atas empat lantai dengan sebuah garasi ada di lantai paling bawah. Kemudian ada dua kamar tidur tepat di lantai dua dan disusul sebuah dapur, ruang makan, dan ruang tamu di lantai berikutnya.
Rumah ini tersusun atas empat lantai dengan sebuah garasi ada di lantai paling bawah. Kemudian ada dua kamar tidur tepat di lantai dua dan disusul sebuah dapur, ruang makan, dan ruang tamu di lantai berikutnya. Di lantai paling atas terdapat sebuah kantor dan teras kecil.

Sebuah tembok beton memanjang dari belakang sampai ke ruang tamu untuk memberikan sebuah tempat duduk di sekitar kebun yang pinggirannya sudah diaspal. Jendela diletakkan di dekat tangga dan sepanjang sepanjang dinding untuk memberikan pemandangan sekitar pohon.

"Tujuannya adalah untuk jendela dan elemen rumah lainnya agar pemilik rumah bisa menikmati hidupnya tanpa harus menutup rumahnya hanya untuk mencari privasi," kata Schaer.

www.dezeen.com Sebuah tembok beton memanjang dari belakang sampai ke ruang tamu untuk memberikan sebuah tempat duduk di sekitar kebun yang pinggirannya sudah diaspal.
Kayu pohon cemara Douglas digunakan untuk semua furnitur kayu di dalam rumah. Beberapa kayu juga digunakan untuk membuat tangga dan tempat duduk. Di dapur, kayu tersebut kontras dengan warna abu-abu pintu lemari laminasi plastik dan meja kerja batu basaltina sehingga menggemakan bahan kontras pada eksterior rumah itu.

Lantai beton digunakan di lantai paling bawah tempat garasi berada, sementara kayu pohon Douglas menjadi bahan lantai di lantai atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com