Keterlibatan duo arsitek asal Italia itu berkat pasangan profesor sebuah universitas yang ingin meningkatkan tampilan dan efisiensi panas rumah mereka di lingkungan perumahan abad 19 dekat pusat kota.
"Tugas utamanya dalam renovasi ini adalah menciptakan suatu hal baru, 'pakaian kedua' rumah untuk peningkatan signifikan terhadap isolasi termal," ungkap Manfredo di Robilant kepada Dezeen.
"Dari aspek manfaat, panel polikarbonat dipilih karena mereka cenderung ringan dan ini krusial untuk struktur bangunan tipis, serta merupakan isolator panas yang baik," jelas Manfredo di Robilant.
Di Robilant kemudian menambahkan, polikarbonat akan memberikan keindahan dari segi estetika.
Permukaan polikarbonat menciptakan refleksi dari sudut pandang penglihatan rumah dan juga berubah-berubah sesuai dengan kondisi cahaya. Di balik permukaan tipisnya ada sebuah lapisan tambahan di panel yang berguna ketika muncul kerusakan struktur. Dalam hal ini, udara mampu mengalir melalui jarak antara dua permukaan untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin udara ketika musim panas tiba.
Sebuah pintu masuk di sisi rumah terbuka ke dalam sebuah atrium besar. Di belakang atrium tersebut ada sebuah mezanin yang memberikan pemandangan melalui atas rumah.
Lantai dasarnya memiliki ruang tamu berisikan kantor dan juga terdapat rak buku besar yang menyatu dengan dinding rumah. Bagian rumah lainnya, yakni tangga, kerangka jendela, dan susur tangga dibuat dari mahogany, sebuah jenis kayu yang memberikan kontras hangat pada industri plastik dan eksterior alumunium.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.