Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Image" Cempaka Putih Rawan Kriminalitas Berangsur Pulih

Kompas.com - 12/08/2014, 15:08 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan baru di Jakarta Pusat semakin masif. Jika semula hanya berpusat di daerah Kebon Sirih dan Kemayoran, kini daerah Cempaka Putihlah yang menjadi sorotan.

Para pengembang mulai melihat potensi wilayah tersebut. Tidak mustahil jika dalam waktu dekat, pembangunan beberapa properti komersial yang tengah berjalan, seperti Holland Village, dan Pulomas Center Park, berangsur-angsur akan mengubah citra Cempaka Putih.

Beberapa waktu lalu, Senior Associate Director and Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia, Arief N Rahardjo, sudah menjelaskan potensi dan masa depan pertumbuhan Cempaka Putih. Menurutnya, kawasan ini tak kalah strategis jika dibandingkan dengan kawasan lain di Jakarta Pusat.

Hal senada juga disampaikan Head of Research JLL, Anton Sitorus. Kepada Kompas.com, Senin (12/8/2014), Anton mengatakan, permintaan properti di Cempaka Putih masih tinggi. Pasalnya, kawasan ini merupakan bagian dari pusat kota, yakni jakarta Pusat. Selain itu, terbatasnya ketersediaan lahan di Jakarta juga mendorong pengembangan bergeser ke arah kawasan ini.

Namun demikian, butuh upaya ekstra keras dari para pengembang properti. Pasalnya, rekam jejak Cempaka Putih sudah dikenal masyarakat sebagai lokasi rawan kriminalitas dan sarat permukiman kumuh.

"Image itu sebenarnya bukan seperti sains. Itu namanya juga pandangan. Ada yang anggap seperti itu, namun ada juga yang tidak anggap seperti itu. Dulu Cempaka Putih image-nya kumuh dan banyak tindak kriminal. Tapi, coba lihat tiga tahun terakhir, apa masih ada (kriminalitas)? Kalau kumuh, di Pondok Indah juga ada," ungkapnya.

Anton yakin, para pengembang yang tengah membangun dan memasarkan proyeknya di Cempaka Putih punya solusi tersendiri mengatasi hal ini. Para pengembang, menurut Anton, mampu membuat proyek prestisius dan mengubah wajah Cempaka Putih dengan pembangunan taman, serta berbagai fasilitas lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau